Rabu, 18 November 2015

ANGGARAN PRODUKSI



PERTEMUAN IV
ANGGARAN PRODUKSI

1.         Pengertian Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah suat perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi dijadwalkan.
Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang harus diproduksi. Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan yang berbeda yaitu kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas produksi persediaan yang mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada tingkat penjualan maka pengendalian tingkat persediaan yang mengambang. Kombinasi keduanya akan memunculkan produksi dan persediaan akan berubah dalam batas waktu tertentu.
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana produksi meliput penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan yang direncanakan dan memepertahankan tingkat persediaan barang jadi yang diinginkan.
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.

2.         Kegunaan Anggaran Produksi
Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi harus bekerja berdasar anggaran produksi.
Di samping itu anggaran produksi berguna untuk:
·           menunjang kegiatan penjualan,
·           menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta oleh konsumen,
·           mengendalikan kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok produksi yang serendah- rendahnya.
Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja , pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran produksi dapat berguna sebagai.
a)         Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b)        Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
c)         Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.

Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
·           Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
·           Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
·           Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
·           Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.

3.         Faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran Produksi
Aggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya ovehead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan penentuan waktu produksi. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi antara lain adalah :
·           Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan,
·           Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan,
·           Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, penggpahan, dan pemutusan hubungan kerja,
·           Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
·           Modal kerja untuk menjalankan proses produksi

4.         Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam Penyusunan Budget Produksi
a)         Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
·      Penjualan tahun lalu bisajadi patokan
·      Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
·      Syarat pembayaran barang yang dijual
·      Pemilihan saluran distribusi
·      Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
·      Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
·      Fasilitas yang dimiliki perusahaan
·      Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain
b)        Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh terhadap perusahaan:
·      Persaingan
·      Tingkat pertumbuhan penduduk
·      Tingkat penghasilan masyarakat
·      Tingkat pendidikan masyarakat
·      Tingkat penyebaran masyarakat
·      Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
·      Kebijaksanaan pemerintah
·      Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan tehnologi.
5.         Penyusunan Anggaran Produksi
Dalam penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan kebutuhan setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar produksi tetap stabil.
Penyusunan anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan. Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun anggaran produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya administrasi dan anggaran laba operasi. Manajer produksi sebelum melaksanakan kegiatan menyusun anggaran produksi dalam unit dan anggaran persediaan barang jadi dalam unit.
Suatu produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara faktor¬faktor produksi yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan sempurna maka akan menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan dalam faktor-faktor produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi proses produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat dicapai dengan baik.
Pengolahan faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan berdasarkan kesempatan yang dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana dapat dicapai, sebenarnya sangat banyak kesempatan terbuka untuk dilaksanakan, tetapi karena adanya keterbatasan dalam faktor-faktor produksi, maka harus dilakukan suatu prosedur sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan. “Secara formal dapat dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari urutan kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Urutan kronologis merupakan ciri khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur menunjukkan bagaimana masing-masing tugas akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakannya
Untuk itu peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan sangat besar, karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus ditetapkan dalam rencana. Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:
·           Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
·           Merumuskan keadaan saat ini
·           Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
·           Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :
Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan).........................XX
Tingkat persediaan akhir ......................................................XX     +
Jumlah………………………………………….....................                           XX
Tingkat persediaan awal ........................................................XX    -
Tingkat produksi ...................................................................XX

6.         Langkah Praktis Menyusun Anggaran Produksi
A.        Langkah-langkah umum penyusunan anggaran produksi:
·      Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan anggaran produksi yang selaras dengan periode yang digunakan dalam penyusunan anggaran penjualan.
·      Menentukan satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan
·      Menentukan standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja langsung dan penggunaan fasilitas.
·      Menentukan kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
·      Menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam bentuk sederhana setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi. Jumlah produksi dihitung dengan mempertimbangkan persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi. Produksi = Penjualan+ pewrsediaan akhir – persediaan awal.
·      Untuk kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan dengan prinsip jelas dan informatif
B.        Langkah-Langkah Pelaksanaan Anggaran Produksi
Di samping itu dapat pula disusun langkah-langkah utama yang dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi pelaksanaanya:
a)         Tahap perencanaan
·      Menentukan periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam penyusunan bagian produksi.
·      Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
b)        Tahap pelaksanaan
·      Menentukan kapan barang diproduksi.
·      Menentukan dimana barang akan diproduksi
·      Menentukan urut-urutan proses produksi
·      Menetukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi
·      Menyusun progam tentang penggunaan bahan mentah ,buruh, service dan peralatan.
·      Menyusun standar produksi
·      Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.

Dalam tahap perencanaan diatas, dikatakan bahwa penentuan jumlah satuan fisik barang yang harus diprodusir disesuaikan dengan rencana penjualan. Pada umumnya rencana penjualan disajikan dalam unit fisik, sehingga menghitung jumlah barang yang harus diproduksi adalah mudah.
Contoh:
Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada ditangan perrusahaan pada awal periode nanti. Penjualan selama satu periode direncanakan 100 unit. Sedangkan persediaan akhir diperkirakan 40 unit.
Sehingga perusahaan harus memproduksi barang A sebanyak 80 unit, dengan perhitungan sebagai berikut :
Penjualan                                           100     unit
Persediaan akhir                                 40      unit         +
Kebutuhan                                         140     unit
Persediaan awal                                  60     unit        
Produksi                                               80     unit
Kemudian, pada tahap pelaksanaan terdapat langkah yang menentukan kapan barang akan diproduksi oleh perusahaan. Dalam menentukan kapan suatu barang akan diproduksi , terlebih diperkirakan:
·      Lamanya proses produksi,yakni jangka waktu yang diperlukan untuk memproses barang mentah menjadi barang jadi.
·      Jumlah barang yang akan dihasilkan selama satu periode,dengan melihat kembali anggaran penjualan.
Bagi perusahaan yang telah berkali-kali menghasilkan barang yang sama,lamanya proes produksi dapat diketahui dengan mengingat pengalaman-pengalaman di masa lalu. Sedangkan bagi perusahaan yang belum pernah menghasilkan barang tertentu sehingga tidak mempunyai data historis tentang barang tersebut, dapat melakukan penelitian dengan cara sederhana berupa pembuatan proto type Barang yang akan dihasilkan.
Dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah barang yang akan dihasilkan,beberapa faktor harus dipertimbangkan. Faktor –faktor tersebut berupa :
a)         Fasilitas Pabrik
Progam-progam produksi harus selalu dikaitkan dengan fasilitas tersedia dalam pabrik serta selalu selalu mempertimbangkan efisiensi penggunaan fasilitas tersebut.
b)        Fasilitas Pergudangan
Beberapa jenis barang membutuhkan system penyimpanan secara khusus karna sifat-sifatnya yang khusus pula.  Produksi yang terlalu jauh melebihi kemampuan gudang untuk menyimpannya akan mengakibatkan resiko-resiko,yang tentu saja menimbulkan biaya bagi perusahaan.
c)         Stabilitas Tenaga Kerja
Beberapa jenis barang mempunyai sifat permintaan yang musiman. Dengan berdasarkan pada anggaran penjualan,pada bulan-bulan tertentu dimana volume penjualan diperkirakan tinggi mungkin perusahaan harus memaksakan diri dalam berproduksi. Dalam hal ini perusahaan dapat menambah buruhnya atau menambah jam kerja buruh setiap harinya. Apabila buruh yang diperlukan sebagai tambahan mudah didapat maka tidak ada masalah yang dapat mempengaruhi kelancaran prose produksi. Tetapi bila buruh tidak mudah di dapat, berarti stabilitas kerja  diperusahaan itu terganggu. Ini dapat dihindarkan dengan membuat perencanaan produksi secara hati-hati dan membuat kebijaksanaan dalam hal persediaan dengan lebih teratur.
d)        Stabilitas bahan mentah
Apabila bahan mentah yang dipakai tidak selalu tersedia dipasar hal itu dapat membahayakan kelancaran proses produksi. Karna itu kebijaksanaan dalam pembelian barang mentah sangat perlu diperhatikan.
e)        Model yang digunakan
Besar kecilnya modal kerja yang tersedia akan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya volume produksi dan kebijaksanaan persediaan. Dengan kata lain kebijaksanaan produksi harus diseimbangkan dengan kemampuan financial.

7.         METODE PENYUSUNAN ANGGGARAN PRODUKSI
Dalam praktek umumnya, terdapat kebijakan tertentu mengenai tingkat produksidan tingkat persediaan barang. Setiap kebijakan yang diambil tentu mempunyai implementasi yang berbeda.
Apakah manajemen akan melakukan pendekatan kebijakan terhadap produksi dengan mengutamakan stabilitas produksi atau akan mengutamakan stabilitas persediaan da bisa juga manajemen mengkombinasi dari dua kebijakan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka pendekatan atau kebijakan dalam menyusun anggaran dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
A.             Anggaran produksi dengan stabilitas produksi
Yang dimaksud dengan mengutamakan stabilitas produksi adalah perkembangan yang stabil dari jumlah yang diproduksi di waktu yang akan datang, sehingga walaupun terjadi fluktuasi penjualan, jumlah unit yang diproduksi tetap sama.

Metode ini digunakan untuk perusahaan/manajemen yang sangat memperhatikan kestabilan produksi.
Langkah-langkah penyusunan anggaran produksi dengan stabilitas produksi, antara lain :
v  Membagi volume produksi yang direncanakan dengan banyaknya periode produksi. Apabila menghasilkan angka desimal maka dilakukan pembulatan dan kekurangannya ditambahkan pada periode yang dianggap tinggi penjualannya.
v  Menentukan volume persediaan akhir dengan rumus:
Persediaan akhir = (Volume Produksi + Persediaan Awal) – Volume Penjualan.
          Persediaan akhir periode saat ini merupakan persediaan awal periode berikutnya.

Contoh 1 Kasus :
Diketahui rencana penjualan PT. Honda selama 1 tahun (2013) adalah :

Bulan
Tingkat Penjualan
(Unit)
Januari
                          1.500
Februari
                          1.600
Maret
                          1.600
April
                          1.400
Mei
                          1.200
Juni
                          1.000
Juli
                             700
Agustus
                             600
September
                             900
Oktober
                          1.100
November
                          1.200
Desember
                          1.400
Jumlah
                       14.200

Sedangkan tingkat persediaan adalah :
·      Persediaan awal tahun = 2.000 Unit
·      Persediaan akhir tahun = 1.500 Unit
Diminta :
a.         Buatlah Anggaran produksi dengan stabilitas produksi untuk tahun 2013
b.         Buatlah Anggaran produksi dengan stabilitas produksi secara bulanan untuk tahun 2013

Penyelesaian :
a.         Anggaran produksi dengan stabilitas produksi untuk tahun 2013

Jumlah yang harus diproduksi adalah :
Penjualan 1 tahun                                             = 14.200 unit
Persediaan akhir tahun                                   = 1.500 unit +
Kebutuhan 1 tahun                                           = 15.700 unit
Persediaan awal tahun                                    = 2.000 unit -
Jumlah yang harus diproduksi                     = 13.700 unit

b.         Anggaran produksi dengan stabilitas produksi secara bulanan untuk tahun 2013

                Pengalokasian tingkat produksi tiap bulan dapat dilakukan dengan 2 cara ;
a)        Produksi selama 1 tahun                       = 13.700 unit
         Produksi per bulan                                  = 13.700 unit : 12 bulan
                                                                                 = 1.141,67 unit
         Kelemahan cara ini sering ditemukan bilangan-bilangan tidak bulat, sehingga sulit untuk dilaksanakan dengan tetap atau tepat?

b)        Produksi selama 1 tahun                                                                                = 13.700   Unit
         Perhitungan cara di atas produksi rata-rata perbulan                        = 1.141,67 unit
         Bilangan bulat yang paling mendekati dan mudah dilaksanakan : 1.100 unit.

         Apabila produksi per bulan = 1.100 unit, maka kekurangannya : 13.700 - (12 x 1.100) = 500 unit
500 unit dialokasikan ke bulan-bulan dengan tingkat penjualan tertinggi yaitu ;
Januari dengan tingkat penjualan sebesar                    =1.500 unit.
Februari dengan tingkat penjualan sebesar                 =1.600 unit
Maret dengan tingkat penjualan sebesar                      =1.600unit
April dengan tingkat penjualan sebesar                         =1.400 unit
Desember dengan tingkat penjualan sebesar             =1.400 unit

Maka :
Masing-masing mendapat ;
(500 unit : 5) x 1 unit = 100 unit
Sehingga secara keseluruhan adalah :
- 5 bulan masing-masing (1.100 + 100) unit       = 6.000 unit
- 7 bulan masing-masing 1.100 unit                      = 7.700 unit +
                                                  Jumlah                          = 13.700 unit

Bulan
Renc. Penjualan
Persd. akhir
Jumlah
Persd. Awal
Tingkat Produksi


Jan
                      1.500
             1.700
             3.200
             2.000
                       1.200

Feb
                      1.600
             1.300
             2.900
             1.700
                       1.200

Mar
                      1.600
                 900
             2.500
             1.300
                       1.200

Apr
                      1.400
                 700
             2.100
                 900
                       1.200

Mei
                      1.200
                 600
             1.800
                 700
                       1.100

Jun
                      1.000
                 700
             1.700
                 600
                       1.100

Jul
                          700
             1.100
             1.800
                 700
                       1.100

Agst
                          600
             1.600
             2.200
             1.100
                       1.100

Sep
                          900
             1.800
             2.700
             1.600
                       1.100

Okt
                      1.100
             1.800
             2.900
             1.800
                       1.100

Nov
                      1.200
             1.700
             2.900
             1.800
                       1.100

Des
                      1.400
             1.500
             2.900
             1.700
                       1.200

Total
                    14.200
             1.500
           29.600
             2.000
                     13.700


Keterangan :
Persediaan Awal   =    Jumlah – Tingkat Produksi
Persediaan Akhir   =    Nilai Dari Persediaan Awal

Latihan. Contoh Kasus. 2
Bulan
Renc. Penjualan


Jan
                           6.000

Feb
                           6.400

Mar
                           6.400

Apr
                           5.600

Mei
                           4.800

Jun
                           4.000

Jul
                           2.800

Agst
                           2.400

Sep
                           3.600

Okt
                           4.400

Nov
                           4.800

Des
                           5.600

Total
                         56.800


Persediaan Awal = 8.000 Unit
Persediaan Akhir = 6.000 unit
Diminta : Susunlah Anggaran Produksi menggunakan metode stabilitas produksi

B.             Anggaran produksi dengan stabilitas persediaan
Disini perkembangan jumlah unit yang diproduksi dibiarkan berfluktuasi, tetapi tingkat persediaan diusahakan stabil dari waktu ke waktu.
Cara yang dilakukan adalah persediaan awal dan persediaan akhir ( dengan waktu bulanan, triwulan, semester, dll ).
Berdasarkan Contoh diatas :
Pengalokasian tingkat produksi tiap bulan dapat dilakukan dengan dua cara :
a.         Persediaan awal tahun       =  2.000 unit
Persediaan akhir tahun       = (1.500 unit)
Selisihnya                                 =      500 unit

Selisihnya tersebut dialokasikan per bulan :
(500 : 12) x 1 unit = 41,67 unit
Kelemahan cara ini sering ditemukan bilangan-bilangan tidak bulat, sehingga
sulit untuk dilaksanakan dengan tetap atau tepat.

b.      Persediaan awal tahun       =  2.000 unit
Persediaan akhir tahun       =( 1.500 unit )
Selisihnya                                 =      500 unit
Agar didapat hasil bilangan bulat dan mudah dilaksanakan maka 500 unit dibagi
dengan 5 sehingga :
(500 : 5) x 1 unit = 100 unit
Angka tersebut dialokasikan dari bulan Januari hingga bulan Mei.
Bulan
Renc. Penjualan
Persd. akhir
Jumlah
Persd. Awal
Tingkat Produksi


Jan
1.500
1.900
3.400
2.000
1.400

Feb
1.600
1.800
3.400
1.900
1.500

Mar
1.600
1.700
3.300
1.800
1.500

Apr
1.400
1.600
3.000
1.700
1.300

Mei
1.200
1.500
2.700
1.600
1.100

Jun
1.000
1.500
2.500
1.500
1.000

Jul
700
1.500
2.200
1.500
700

Agst
600
1.500
2.100
1.500
600

Sep
900
1.500
2.400
1.500
900

Okt
1.100
1.500
2.600
1.500
1.100

Nov
1.200
1.500
2.700
1.500
1.200

Des
1.400
1.500
2.900
1.500
1.400

Total
14.200
1.500
33.200
2.000
13.700


Keterangan
Menentukan tingkat persediaan:
                Persediaan akhir januari = 2000-100=1900, Februari = 1900-100=1800,
                Maret = 1800-100=1700, April = 1700-100=1600, Mei = 1600-100=1500
                Pengurangan s.d. nilai selisih 500 unit habis (Januari s.d. Mei)
-          Tingkat Produksi = (Rencana Penjualan + Persediaan Akhir) – Persediaan Awal
-          Persediaan awal = tingkat persediaan akhir bulan sebelumnya

Latihan
Diminta : Susunlah anggaran produksi berdasarkan data pada kasus 2 dengan menggunakan metode stabilitas persediaan

C.             Anggaran produksi dengan kombinasi stabilitas / Metode Kombinasi
Dengan cara ini, tingkat produksi dan persediaan dibiarkan berubah-ubah. Meski demikian, tetap diusahakan terjadi keseimbangan optimum antara tingkat penjualan, persediaan dan produksi.
Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil kebijaksanaan seperti :
v Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% diatas atau dibawah rata- rata bulanan.
v Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari setengahnya persediaan maksimal.
v Produksi bulan Juli - Agustus - September boleh dikurangi 30% dari tingkat produksi normal karena adanya penurunan Permintaan.
Penyelesaian :
Jumlah yang harus diproduksi adalah :
Penjualan 1 tahun                                             = 14.200 unit
Persediaan akhir tahun                                   = 1.500 unit +
Kebutuhan 1 tahun                                           = 15.700 unit
Persediaan awal tahun                                    = 2.000 unit -
Jumlah yang harus diproduksi                     = 13.700 unit
v Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% diatas atau dibawah rata- rata bulanan.
Produksi Normal = 13.700 unit / 12                = 1.141,67 pembulatan 1.312
Produksi Maksimum = 115 %  x 1.141,67    = 1.312
Produksi Minimum = 85 %  x 1.141,67         = 970
v Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari setengahnya persediaan maksimal. ( Batasan minimal & Maksimal jumlah persediaan per bulan)
Persediaan Maksimal 1.600
Persediaan Minimal = 0,5 x 1.600 = 800
v Produksi bulan Juli - Agustus - September boleh dikurangi 30% dari tingkat produksi normal karena adanya penurunan Permintaan.

Produksi Juli, Agustus, September             =    70 %  x 1.141,67
                                                                                  =    800 Unit

Bulan
Renc. Penjualan
Persd. akhir
Kebutuhan
Persd. Awal
Tingkat Produksi


Jan
1.500
1.600
3.100
2.000
1.100

Feb
1.600
1.300
2.900
1.600
1.300

Mar
1.600
1.000
2.600
1.300
1.300

Apr
1.400
700
2.100
1.000
1.100

Mei
1.200
600
1.800
700
1.100

Jun
1.000
700
1.700
600
1.100

Jul
700
1.100
1.800
700
1.100

Agst
600
1.600
2.200
1.100
1.100

Sep
900
1.800
2.700
1.600
1.100

Okt
1.100
1.800
2.900
1.800
1.100

Nov
1.200
1.700
2.900
1.800
1.100

Des
1.400
1.500
2.900
1.700
1.200

Total
14.200
1.500
29.600
2.000
13.700


Latihan
Diminta : Susunlah anggaran produksi berdasarkan data pada kasus 2 dengan menggunakan metode Kombinasi Dengan Data Tambahan :
v  Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% diatas atau dibawah rata- rata bulanan.
v  Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 6.400 unit dan tidak boleh kurang dari setengahnya persediaan maksimal.
v  Produksi bulan Juli - Agustus - September boleh dikurangi 30% dari tingkat produksi normal karena adanya penurunan Permintaan.


8.         Manfaat Kebijaksanaan Persediaan

v  Untuk menempatkan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk melayani penjualan
v  Untuk membantu dicapainya kapasitas produksi yang terus menerus dan seimbang
Untuk memungkinkan tercapainya hal-hal tersebut diatas, ada faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
v Daya tahan barang yang disimpan
v Sifat penawaran bahan mentah
v Biaya-biaya yang timbul
v Besarnya modal kerja yang tersedia
v Risiko-risiko yang harus ditanggung (manusia, alam, sifat barang itu sendiri).

A.   Penentuan Besarnya Persediaan

a.    Disesuaikandengankebutuhanbulanan
Apabila kebutuhan akan bahan / barang setiap bulan sama maka digunakan rata-rata bulanan atau rata-rata sederhana
Contoh:
Kebutuhan barang setahun     = 28.800
Kebutuhan per bulan                 = 28.800 / 12  = 2.400 unit

Jadi jika perusahaan menentukan 2 bulan persediaan, maka besarnya persediaan adalah 2.400 x 2 = 4.800 unit

Apabila kebutuhan akan barang / bahan setiap bulannya tidak sama, maka dipaka imetode rata-rata bulanan yang bergerak:
Contoh:
Kebutuhan bulanan :
Januari   1.200unit                                     April 1.200 unit
Februari    600 unit                                    Mei  1.800 unit
Maret       900 unit
Kebutuhan bulanan dengan rata-rata bergerak :
Feb = (1.200 + 600 + 900) / 3 = 900
Maret = (600 + 900 + 1.200) / 3 = 900
April = (900 + 1.200 + 1.800 ) / 3 = 1.800

Apabila perusahaan menentukan 2 bulan kebutuhan maka besarnya persediaan:
Februari     =    2 x 900        = 1.800 unit
Maret         =    2 x 900        = 1.800 unit
April             =    2 x 1.300     = 2.600unit

b.    Dengan menghitung tingkat perputaran persediaan
Banyak perusahaan mengambil tingkat perputaran persediaan sebagai dasar untuk menentukan tingkat persediaan.
Tingkat Perputaran =

Persediaan Rata-Rata =
Contoh:
Rencana penjualan selama 1 tahun adalah 900.000 unit. Persediaan awal tahun diperkirakan sejumlah 150.000 unit. Persediaan akhir sebesar 450.000 unit.

Hitunglah persediaan rata-rata dan perputaran persediaan
Penyelesaian :

Persediaan Rata-Rata =  = 300.000

Tingkat Perputaran =  = 3 x