Rabu, 25 April 2018

Aku punya Rabbku

Sesakit ini, aku masih bisa tersenyum.
Membuktikan pada dunia aku takkan kalah olehnya perihal cinta,

Kakiku masih bisa berdiri tegak, masih bisa menopang tubuh yang lemah ini.
Aku punya Rabbku yang maha penyayang, yang menguatkan hatiku dengan cintaNya.

Salam,
Yulhie

Merelakan Kehilangan

Aku berdiri disni,memilih menyudahi rindu.
Memilih pergi membawa hati yang berhamburan.

Merelakan kehilangan dan belajar bersahabat dengan luka.

Setidaknya aku mendapatkan sesuatu darimu, tentang setia yang berujung duka.

Salam,
Yulhie

Senin, 16 April 2018

Penghapus Air Mataku

Hari dimana aku memutuskan pergi darimu, hari itu juga Tuhan mendatangkan seseorng yang menghapus air mataku.
Menyemangati dan mendatangkan kebahagian baru di kisahku.

Tuhan begitu menyayangiku,
Memalingkanku darimu dan mendatangkan dia sebagai pengobat luka darimu.

Belasan tahun mengenalnya, jauhh sebelum aku mengenalmu.
Yah, Dia sahabatku.
Salah satu sahabat terbaikku.
Penghapus air mataku.

Candaanmu

Gerimis senja kini, aku tersenyum,
Melihat ada yang berbeda darimu, sahabatku.
Kau menyusun kata demi kata agar aku paham, agar aku tak salah paham.

Aku membaca gerakmu, berbeda.
Kau masih menutupinya hingga kini,
Susunan katamu berujung candaan yang ku balas dengan tawa,

Jika candaan itu dikabulkan Tuhan,
Aku sungguh bersyukur, jika tidak pun tetap aku akan bersyukur.

Sabtu, 14 April 2018

Lukapun Harus Disyukuri

Deras air mata telah berlinang,
Membasahi sajadah malam itu,
Menyisakan isak yang panjang,
Menjadikan sesaknya sedikit berkurang,

Perpisahan setidaknya bisa menjadi petuah,
Mengajarkan tentang sesuatu yang tak abadi,
Mengajarkan betapa pengharapan yang tinggi akan mengecewakan,

Lukapun harus tetap disyukuri,
jika bukan hari ini dimasa depan akan tersadar, betapa luka ini begitu menuntun, begitu mengajari hakekat rasa syukur.

Yah, setidaknya Luka juga perlu kita syukuri.

Salam,
Yulhie

Kawan lebih Indah

Jangan, jangan katakan kau nyaman duduk disampingku jika kepastian belum jelas arahnya,

Jangan, jangan pernah katakan sesuatu yang berkaitan dengan hati,
Karena aku takut semua akan punah,
Saat ini aku sulit membedakan antara tulus dan dusta, "kau tau itu".

Diamlah, karena lebih nyaman untuk tetap sebagi kawan.
Diamlah, jika masih jauh kepastian itu.

Kawan lebih indah 😊

Menyerah

Pernah begitu menyayangi dan percaya,
Hingga akhirnya harus menguburnya dalam-dalam,
Menenggelamkan semua kenangan dan menghapus percaya yang pernah ada.

Maaf, aku sudah menyerah percaya akan kita.
Karena telah ada dia dihidupmu.

Rabu, 11 April 2018

Penghianatan

Seseorang yang pernah berjanji untuk tetap bersama, akhirnya meninggalkan begitu saja...
Bagian inilah yang tak kusukai dalam Cinta, yaitu penghianatan.

#DesiMayang77

Sederhananya SETIA

"Jika mampu membeli semua yg di inginkan, namun hanya membeli yang dibutuhkan itulah SEDERHANA"

"Jika mampu mendapatkan cinta dari siapa saja, namun terus bertahan pada satu nama itulah SETIA"

@Dewopakde

Senin, 09 April 2018

Mati Rasa

Lari dari kenyataan,
Menggenggam luka,
Menangisi masa lalu,
Mati Rasa...

Luka lebam membiru,
Menggrogoti hati,
Menutup dengan pintu baja,
Hingga rasa betul-betul mati,

Acuh pada mereka yang membawa cinta,
Tak percaya lagi dengan omong kosongnya, sebab luka masih sama, sebab pintu hati tak jua terbuka.

Pikiran masih begitu picik,
Menilai sama dengan yang lalu,
Menilai dengan hati yang sama,
Menilai akan gagal dan gagal lagi.

Mati Rasa,

Minggu, 08 April 2018

Zonk

Pagi ini, pengen negur dia dengan percakapan yang dirangkai sebaik mungkin... Tapi zonk, ternyata akun telah di unfriend,,, Alhamdulillah ala kulli haal.

Tuhan memudahkan hati, ketika ia ingin pergi... Aku mencoba sebisa mungkin, mencoba sebaik mungkin untuk tetap baik-baik saja.

Berlalu perlahan, meninggalkan harapan, meninggalkan kenangan...
Inginnya hilang seketika, dan aku menangis...

Terisak tak bertepi, memohon ampunan dengan hati yang bergejolak,
KuasaMu memberikan Cinta, KuasaMu pula yang menghilangkannya,
Maka, cabut cinta ini dari hati.

Rindu

Rindu, namun ego lebih tinggi
Rindu, namun tak ada alasan lagi tuk bersua
Rindu, yah rindu ini menyiksa

Bulir kristal bening menyaksikan rindu,
Menjadi pelega ketika sudah tak mampu menahan sesaknya,
Berharap engkau merasakannya,
Lewat tiap bait doa yang terbang bersama rindu yang datang.

Salam,
Yulhie

Sabtu, 07 April 2018

Maaf karena Pernah Mencintaimu,

Maaf karena pernah mencintaimu,
Maaf karena aku tak mampu bertahan,
Maaf karena aku, hingga semua hilang dalam sekejap.

Kini yang akan aku simpan antara kita adalah "setidaknya aku pernah mencintaimu" bukan tentangmu kepadaku...

Kini yang akan aku kenang adalah "semua yang baik darimu" bukan tentang apa yang membuat kita memutuskan berpisah,

Kini biarlah kita tetap begini,
Hingga masing-masing menemukan jalannya,
Berdiri tegak dan ikhlaskan kita,

Maaf untuk cinta yang egois ini.

Salam,

Jumat, 06 April 2018

Aku dan kamu, CUKUP DAN BERAKHIR

Waktu yang ku lewati dengan menunggu begitu cepat berlalu,
Mataku tertutup oleh rasa yang salah,
Tidak melihat betapa lama setia yang ada.

Kini setelah melepasmu, aku membuka mata, melihat disekitar ada begitu banyak yang terlewatkan, kemana aku selama ini? Kenapa aku buta karenamu?

Seakan Baru siuman dari tidur panjang,
Menyadari ada banyak yang hilang di masa itu, masa ketika aku hanya melihatmu.

Tersadar arah jalan yang kita jalani selama ini salah,
Menempatkan hati pada ruang yang salah,
Hingga kesalahan terbesar menjadikan kita sama-sama membenci, yah membenci perpisahan.

Aku dan kamu,
Setidaknya kesalahan ini menjadikan kita sama-sama belajar,
Belajar menempatkan rasa, belajar menghargai rasa dan belajar untuk memegang komitmen yang ada.

Aku dan kamu,
Tahun tahun yang terlewati adalah kenangan, simpan dan tengok sesekali. Biarkan dia usang berdebu, menutupi luka lebam, menutupi pahitnya perpisahan.

Aku dan kamu,
Cukup dan berakhir.

Salam,
Yulhie

Teman Lama

Malam ini setelah Facial adek perempuanku dia ketiduran dan tak ada lagi teman cerita, Diari digital kembali memanggil memasuki dunia khayal,dunia yang penuh dengan kata-kata. Dan jadilah cerpen ala-ala malam ini. 😄😊

"TEMAN LAMA"

"Lia" seseorang memanggil, mendengar nama itu dipanggil aku tak bergeming, masih fokus dengan hp, masih fokus senyam-senyum sendiri liat percakapan dihp.
Dan ku dengar masih memanggil "Lia" ucapnya lebih keras. Aku masih sama,acuh "Bukan aku kan yang dipanggil, namaku kan Yulhi" dalam hati berbisik. Melanjutkan kesibukan sendiri.
Tepat dihadapanku kini berdiri laki-laki dewasa yang sosoknya sudah tak asing, mengajakku tersenyum "Dari tadi dipanggilin nggak sadar-sadar" ucapnya padaku.
"Astaga ya Allah, kak Dedy?" sapaku kemudian, aku memang tak tahu kalau yang dipanggil dari tadi itu aku.
Toh sudah lama nama itu tak pernah jadi sebutanku setelah sahabatku kembali kepangkuan Ilahi. Karena hanya dia yang paling sering manggil nama itu.

Yah nama lengkapku Yuliati Mallarangan, semasa SMK dulu aku di panggil Lia, jadi kalau ada yang manggil dengan sebutan Lia artinya itu orang yang kenal aku saat zaman putih - abu² 😁.  Udah lama yah, kan udah 10 Tahun jadi lupa nama sendiri hahhaaa.

Kak Dedy adalah senior disekolahku dulu, meski kita seumuran tapi tetap wajib manggil kakak hahha, senioritaslah.
Hari ini tidak sengaja pertemuan kami, seperti mengembalikan suasana sekolah yang udah lewat bertahun tahun lamanya.
Kami akrab karena satu sekolah,dan satu atap diorganisasi sekolah (OSIS). Yah kami anak osis meski beda kelas, beda kejuruan. Dia anak IPA sedang aku anak Akuntansi 😂.

Percakapan panjang, mulai dari nanya kabar, kesibukan masing-masing, alamat sekarang dimana, teman-teman yang lain gimana, dan masih banyak hal yang jadi perbincanganku dengannya hari itu.
Etss dan pasti tukaran kontak 😁😁😁 kan wajib yah, secara teman lama ketemu lagi.

Dan disanalah dimulai, dari mulai nyapa pagi, siang, malam, bahkan masih subuhpun chatnya sudah ada terpampang di notifikasi hpku.
"Ya Allah ini orang, nggk tidur kali yah" pikirku.

Saling curhat, saling belajar mengajar, saling tegur, kadang ada yang jadi pasien ada yang jadi dokter, kadang ada yang jadi guru ada pula yang jadi murid, ada yang jadi pelawak ada yang jadi pendengar, yang satu galau yang satu jadi penghibur. Begitulah kira-kira setelah pertemuan itu. Hahahaaa

Bersambung 😁

Tentang Malam

Bercerita tentang malam,
Dengan dinginnya, dengan sepinya.
Ada yang datang di 1/3 malam kali ini,
Begitu akrab begitu dirindu,
Namun dingin membunuhnya perlahan,
Dan Kembali sepi Menguasai.

Terduduk merenung di gelapnya malam, bertanya-tanya tentangnya,
Mengapa kedatangannya kali ini begitu berat, mengapa keakrabannya kali ini menyesakkan, mengapa rindunya kali ini seperti duri yang menusuk ke hati, membunuh dengan pelan.

Diam, ingin menangis namun air mata telah mengering,
Diam, memejam mata memeluk lutut,
Diam, berusaha mengembalikan malam-malam yang hilang dibunuh sepi.

Selamat tinggal malam,
Biarkan mata kembali terpejam,
Menyambut pagi dengan Rindu yg telah hilang.

Salam,
Yulhie