Selasa, 11 September 2018

Api Senja

Suara ombak bergemuru, di ikuti hempasan angin, Api membara semakin riuh mengerti kala senja beranjak menjauh...
Gelap,,, senja akhirnya meninggalkan peraduannya, meninggalkan asa menyisakan luka.
Nyala api menjadi penerang, namun membakar hingga arangpun menjadi debu, tak tersisa meski kenangannya...
Telah melebur dan terbang tertiup angin.

Pergi

Sejenak memikirkanmu lagi, dalam lamunan yg memojokkan, menatap jauhh di ujung senja yang ungu...hujan membasahi pipi, menyegarkan hati yang sesak dalam nada bising.
Kala itu di senja yg hening, kita Menghapus janji, mengubur semua kenangan, dan menggantikan mimpi kita menjadi mimpimu dan mimpinya.
Kerelaan dalam hembusan nafas, suatu keharusan dalam hidup tuk melihat kebahagian dimatamu.
Aku mundur dan Pergi beriringan Senja....

Salam,
Yulhie

Minggu, 26 Agustus 2018

Penghianatan

Seseorang pernah berkata padaku jika ia mencintaiku dengan tulus, memintaku menunggunya untuk menuju kehidupan yang bahagia yaitu bahtera Rumah tangga, kenyataannya ia akhirnya memilih jalan itu tapi bukan denganku.
Aku kira semua perkataannya Tulus, ternyata semua tindakannya selama memintaku menunggunya adalah palsu.

Sekarang aku menyadari jika semua hal itu adalah semu. Kepercayaan yg telah aku bangun seketika lenyap dalam semalam, mengerikan memang. Seakan hati ini hanya sebuah papan tulis yg mudah untuk di coret dan kemudian dihapus kembali, tapi ia lupa jika pena yg ia pakai adalah permanen.
Mengerikan, menyakitkan itu yang aku rasai saat tahu penghianatan atas kepercayaan yg telah lama aku bangun. Perasaan hancur bukan lagi sekedar itu, lebih atas kehancuran. Jika aku tidak mengenal Tuhan, mungkin jiwaku tak lagi ada, Namun Tuhan bersamaku, menyayangiku agar tak putus asa karenanya.

Selasa, 17 Juli 2018

Merindumu

Ada rindu datang pagi ini, ia datang bersama embun membasahi pipi.

Rindu itu ia sematkan dalam doa, Pun ia sampaikan lewat angin setidaknya berusaha menerbangkan Rasa, mungkin saja bisa sampai kepada yang di rindu.

Mungkin pandang tak lagi bisa bertemu saat ini, tak lagi ada tegur sapa, apalagi mengharap bersua. Tapi setidaknya, namanya Masih mengalun indah dalam Doa disetiap malam. Tuhan Maha tahu dan mungkin saja luluh dan menyatukan 2 hati itu kembali, yah menyatukan hati dalam ikrar yang suci.

Aku merindumu, calon Imamku

Salam,
Yulhie

Sabtu, 26 Mei 2018

Aku Kalah

Aku kecewa akan diriku
Menyalahkan dan membisu
Diriku yang dulu hilang,
Diriku yang taat pada Rabbku.

Ketika itu aku taat, bersimpuh dan bersujud menyesali setiap perbuatan yang telah aku lakukan, tapi dalam keterpurukan luka.

Kini aku kembali, seakan melupakan yang pernah terukir.
Hidayah-Nya seakan terabaikan,
Aku hilang...
Aku lenyap...
Dalam gelap, sulit menemukan jalan.

Diriku yang taat dalam ujian-Mu pergi ketika kemenangan merasa telah ditangan,
Padahal sesungguhnya aku kalah,sekalah-kalahnya.

Salam,
Yulhie

Jumat, 11 Mei 2018

7 Tahun Lalu

7 tahun lalu kau adalah luka yang terparah, betul betul menghilangkan warasku.
Patahan yang butuh waktu lama untuk kembali menyusunnya seperti sedia kala,mustahil memang Karena masih ada tersisa goresan yang cukup aku balut dengan kenangan bahagiamu padaku.

Beruntungnya kamu karena aku bukan pembenci yang hebat, setelah luka yang begitu dalam kau sematkan di hati.

Kau bisa dengan mudah datang dan mengadu kegundahanmu padaku, namun harus kau ingat aku bukan tempat sandaran yang bisa kapan saja kau labuhkan dukamu.
Maaf, tapi untuk kembali seperti orang bodoh yang pernah percaya padamu itu tak akan pernah lagi terjadi. Cukup seperti ini saja kau dan aku.

Tenang karena aku menyimpan semua yang pernah kau berikan dalam ruang kenangan jauh berada di belakang sana yaitu "Masa Lalu".

Rabu, 25 April 2018

Aku punya Rabbku

Sesakit ini, aku masih bisa tersenyum.
Membuktikan pada dunia aku takkan kalah olehnya perihal cinta,

Kakiku masih bisa berdiri tegak, masih bisa menopang tubuh yang lemah ini.
Aku punya Rabbku yang maha penyayang, yang menguatkan hatiku dengan cintaNya.

Salam,
Yulhie