1. Pengertian
Forecasting
Forecasting adalah menentukan ramalan
mengenai sesuatu di masa yang akan datang. Sesuatu yang akan datang perlu
diramalkan atau diperkirakan karena waktu yang akan datang penuh dengan resiko
ketidakpastian.
Forecasting adalah adalah suatu cara
untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis dimasa mendatang, dimana pengukuran
dapat dilakukan secara kuantitatif (menggunakan metode matematik dan statistik)
dan kualitatif (menggunakan judgment/pendapat).
Realisasi sesuatu
hampir tidak pernah sama dengan apa yang diperkirakan, tetapi memperkirakan
sesuatu harus dilakukan demi perencanaan yang lebih luas
2. Manfaat
suatu peramalan bagi perusahaan
v Menambah kemampuan perusahaan untuk
mengadakan pengawasan informasi kegiatan-kegiatan tertentu atau memperbaiki
proses pemberian laporan.
v Memungkinkan timbulnya team work diantara pimpinan.
v Memungkinkan di buatnya jadwal – jadwal
pembelian, produksi, budget penjualan dan budget alokasi pengeluaran sehingga
di peroleh pedoman dasar bekerja yang relatif lebih tepat.
3.
Pengertian
Forecasting Penjualan
v
Forecast penjualan merupakan perkiraan penjualan
pada suatu waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan
data-data yang pernah terjadi dan/atau mungkin akan terjadi.
v
Forecast penjualan Adalah teknik proyeksi
tentang permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan
menggunakan berbagai asumsi tertentu pula.
4.
Faktor-faktor yang memengaruhi pembuatan
forecast penjualan
Ada lima
faktor yang mempengaruhi suatu forecast atau peramalan penjualan yaitu :
a)
SIFAT
PRODUK.
Pada faktor ini
lebih mengedepankan pada sifat produk yang di hasilkan oleh perusahaan, apakah
produk ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang atau dalam jangka
waktu pendek.
b)
METODE
DISTRIBUSI.
Pada faktor ini
lebih menitik beratkan pada metode distribusi yang dipakai oleh perusahaan,
dimana letak perusahaan apakah dekat dengan pasar atau dekat dengan bahan baku.
c)
BESARNYA
PERUSAHAAN DIBANDING PESAING.
Pada faktor ini
lebih melihat pada posisi suatu perusahaan pada pasar, apakah perusahaan
sebagai market leader, market chalangger, market follower, atau market niecher.
d)
TINGKAT
PERSAINGAN.
Setelah mengetahui
posisi perusahaan bagaimanakah tingkat persaingan dengan perusahaan pesaing.
e)
DATA
HISTORIS.
Data historis yang
diperlukan disini minimal berjumlah lima tahun terakhir dari perusahaan.
5.
Teknik Forecast Penjualan
A. Forecast
berdasarkan pendapat (judgemental method).
v Pendapat
Salesman
Para salesman diminta untuk mengukur apakah
ada kemajuan atau kemunduran segala hal yang berhubungan dengan tingkat
penjualan pada daerah mereka masing-masing. Kemudian mereka diminta pula untuk
mengestimasi tentang tingkat penjualan di daerah masing-masing di waktu
mendatang.
Perkiraan para salesman itu perlu diawasi
karena mungkin ada unsur kesengajaan untuk membuat perkiraan yang lebih rendah
(under estimate), dengan harapan apabila ia menjual di atas perkiraannya ia
akan mendapatkan hadiah.
v Pendapat
Sales Manager
Perkiraan yang dikemukakan oleh para salesman
perlu diperbandingkan dengan perkiraan yang dibuat oleh kepala bagian
penjualan. Seorang kepala bagian penjualan tentu mempunyai pertimbangan dan
pandangan yang lebih luas meliputi seluruh daerah penjualan. Pada umumnya
perkiraan kepala bagian penjualan dapat lebih obyektif karena mempertimbangkan
banyak faktor. Hal ini mungkin juga disebabkan pendidikannya yang relatif lebih
tinggi (mungkin) dan pengalamannya yang lebih luas di bidang penjualan.
v Pendapat
Para ahli
Kadang-kadang perkiraan yang dibuat oleh
salesman dan kepala bagian penjualan sangat bertentangan satu sama lain,
sehingga perusahaan menganggap perlu untuk meminta pertimbangan kepada orang
yang dianggap ahli. Mereka ini disebut konsultan.
v Survei
Konsumen
Apabila ketiga
pendapat di atas masih dirasa kurang dapat dipertanggungjawabkan, maka biasanya
lalu diadakan penelitian langsung terhadap konsumen.
B. Forecast
berdasarkan perhitungan statistik (statistical method):
1.
Analisis trend
Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang
ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan
datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam
informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif
cukup panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sampai
berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terhadap perubahan tersebut
Trend merupakan gerakan jangka panjang yang dimiliki kecenderungan menuju
pada satu arah, yaitu arah naik dan turun. (Atmajaya, 2009)
Trend adalah suatu gerakan
kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari
rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata atau mulus
(smooth). (Purwanto S.K., 2011)
a.
Garis
Trend Bebas
Pada umumnya
metode trend bebas cenderung digunakan sebagai analisis pendahuluan yang akan
memberikan gambaran awal dari suatu permasalahan yang akan dihadapi. Metode
trend bebas mencoba melihat pola data amatan melalui tebaran titik dari pasang
data penjualan pada setiap waktunya. Berdasarkan tebaran data yang terbentuk
dapat diperkirakan trend penjualan dari data tersebut.
Contoh Kasus: PT. Maju memiliki data penjualan tahunan
sebagai berikut :
Tahun
|
Penjualan (Unit)
|
Harga
|
2010
|
8.500
|
2.500
|
2011
|
9.000
|
2.500
|
2012
|
9.500
|
2.500
|
2013
|
10.000
|
2.500
|
Dari tabel tersebut bila manajer menginginkan adanya kenaikan
penjualan sebesar 500 unit untuk tahun 2014. Dari tahun sebelumnya dengan harga
yang sama. Data tabel penjualan setelah adanya kenaikan sebesar 500 Unit
Tahun
|
Penjualan (Unit)
|
Harga
|
2010
|
8.500
|
2.500
|
2011
|
9.000
|
2.500
|
2012
|
9.500
|
2.500
|
2013
|
10.000
|
2.500
|
2014
|
10.500
|
2.500
|
Metode ini biasanya digambarkan dalam bentuk grafik, Metode
ini jarang digunakan dengan alasan tidak memperhitungkan hitungan kualitatif
dan berdasar pada data subyektif, tidak berdasar pada model tertentu, tidak
berdasarkan metode deduktif dan induktif, tidak logis dan sistematis.
b.
Garis
Trend Metode Setengah Rata-Rata (Trend Semi Average)
Metode trend
semi average dapat digunakan untuk keperluan peramalan dengan membentuk suatu
persamaan seperti analisis regresi. Metode ini dapat digunakan dengan jumlah data
genap ataupun ganjil. Dalam analisis trend ini unsur subyektifitas mulai
dihapuskan karena teknik peramalannya sudah menggunakan
perhitungan-perhitungan.
Metode ini
dapat digunakan untuk keperluan forecash dengan membentuk suatu persamaan
seperti analisis regresi. Metode trend setengah rata-rata menentukan bahwa
untuk mengetahui fungsi Y = a + bx, semua data historis dibagi menjadi dua
kelompok dengan jumlah anggota
masing-masing sama.
Data pada
metode ini biasanya terdiri dari :
·
Metode Setengah Rata-rata dengan data historis
dalam jumlah genap.
·
Metode Setengah Rata-rata dengan data historis
dalam jumlah ganjil
Persamaan trend yang diperoleh dengan menggunakan
metode ini, selain dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan nilai suatu variabel dari waktu ke waktu,
juga dapat digunakan untuk meramal nilai suatu variabel tersebut pada suatu
waktu tertentu. Persamaannya adalah
sebagai berikut :
Y
= a + bX
Dimana :
a = Nilai rata
rata Kelompok 1
b =
n = Jumlah Data Perkelompok
x = jumlah tahun
dihitung dari tahun dasar
Langkah-langkah Metode
setengah Rata-Rata (Semi Average Method) :
1. Membagi
data dalam dua kelompok sama besar
2. Menghitung
rata-rata setiap kelompok
3. Menghitung
nilai “a”
4. Menghitung
Nilai “b”
5. Menentukan
Nilai “X”
6. Nilai
X untuk data genap adalah -3,-1,+1,+3,+5
dan
untuk data ganjil -3,-2,-1,0, +1, +2, +3
7. Memberi
score terhadap waktu yang terkait dengan data penjualan. Dalam metode trend
semi average ini, acuan adalah kepada kelompok pertama. Score 0 diberikan bagi
data yang berada ditengah dari data yang ada pada kelompok pertama bila datanya
ganjil. Selanjutnya terhadap data yang sebelumnya diberi score -1, -2, -3, dst.
Dan terhadap data sesudahnya diberi score 1, 2, 3, dst. Untuk data yang jumlahnya
genap, biasanya score tidak melibatkan nilai nol. Sebagai contoh bila datanya
ada 4, score yang diberikan adalah -3, -1, 1, 3
a)
Contoh
Kasus (Tahun Genap dengan Pembagian Tahun Ganjil)
PT. Maju memiliki
data penjualan tahunan sebagai berikut :
Tahun
|
Penjualan (Unit)
|
2007
|
140
|
2008
|
148
|
2009
|
157
|
2010
|
157
|
2011
|
160
|
2012
|
169
|
Diminta
: Hitunglah penjualan untuk tahun
2015 dan 2018 ?
Penyelesaian :
·
Mengelompokkan data menjadi 2 kelompok. Karena jumlah data
genap langsung dibagi dua yang masing-masing kelompok terdiri dari 2 data
(Genap).
·
Menentukan
periode dasar. Misalnya diasumsikan periode dasar menggunakan tahun
tengah data tahun kelompok I, sehingga periode dasarnya adalah tahun 2008
·
Menentukan Angka Tahun. Karena periode dasar
2008 berangka tahun x = 0, maka angka tahun untuk tahun 2007 adalah -1 dan
angka tahun untuk 2009, 2010, 2011, 2012 berturut-turut adalah 1, 2, 3, 4 dst.
·
Menentukan nilai Semi Total yakni Jumlah total
penjualan masing-masing kelompok. Untuk kelompok I, Nilai Semi Totalnya adalah
140 + 148 + 157 = 445. Dengan cara yang sama dihitung Nilai Semi Total untuk
Kelompok II.
·
Menentukan Semi average tiap Kelompok data. Semi
Average untuk kelompok I adalah (semi total kelompok I dibagi jumlah data
kelompok I sehingga nilainya adalah 445/3=148. Dengan cara yang sama juga dihitung
Semi Average untuk Kelompok II.
Sehingga menghasilkan data sebagai berikut
:
Tahun
|
Penjualan
|
Semi Total
|
Semi Average
|
X
|
|
2007
|
140
|
445
|
148
|
|
|
2008
|
148
|
0
|
|||
2009
|
157
|
1
|
|||
2010
|
157
|
486
|
162
|
|
|
2011
|
160
|
3
|
|||
2012
|
169
|
4
|
Menghitung Nilai b :
b =
=
5 (4,6)
Maka penjualan untuk tahun 2015 dan 2018
adalah :
2015 = Y = a + b.X
= 148
+ 5 (7)
= 183
2018 = Y = a + b.X
= 148
+ 5 (10)
= 198
b)
Contoh
Kasus (Tahun Genap dengan Pembagian Tahun Genap)
PT. Maju memiliki data penjualan tahunan sebagai berikut :
Tahun
|
Penjualan (Unit)
|
2007
|
140
|
2008
|
148
|
2009
|
157
|
2010
|
169
|
2011
|
157
|
2012
|
157
|
2013
|
160
|
2014
|
169
|
Diminta
: Hitunglah penjualan untuk tahun
2015 dan 2018 ?
Penyelesaian :
Tahun
|
Penjualan
|
Semi Total
|
Semi Average
|
X
|
|
2007
|
200
|
825
|
206
|
|
|
2008
|
210
|
-1
|
|||
2009
|
205
|
1
|
|||
2010
|
210
|
3
|
|||
2011
|
225
|
975
|
244
|
|
|
2012
|
245
|
7
|
|||
2013
|
245
|
9
|
|||
2014
|
260
|
11
|
Menghitung Nilai b :
b =
=
9 (9,4)
Maka penjualan untuk tahun 2015 dan 2018
adalah :
2015 = Y
= a
+ b.X
= 206 + 9 (13)
= 323
2018 = Y
= a
+ b.X
= 206 + 9 (19)
= 377
c.
Garis
Trend Matematis
v
Metode Trend
Moment (Metode Garis Lurus)
Metode Trend Moment merupakan metode analisis yang
dapat digunakan untuk keperluan peramalan dengan membentuk persamaan : Y = a +
bX, sebagaimana telah diulas pada metode Trend Semi Avarage.
Dalam penerapannya, metode ini tidak mensyaratkan
jumlah data harus genap. Perbedaan dengan Metode Trend Semi Avarage terletak
pada pemberian score nilai X –nya. Dalam hal ini pemberian score X dimulai dari
0,1,2,dst.
Metode Trend
Moment, menggunakan persamaan yang berbeda dengan metode setengah rata-rata
untuk menaksir nilai a dan nilai b dalam persamaan trend :
Y = a + bX
Dalam mencari
koefisien a dan b menggunakan persamaan :
ΣY = n . a + b
. ΣX
ΣXY = a . ΣX + b .
ΣX2
Contoh :
Tahun
|
Penjualan
|
2006
|
382.500
|
2007
|
409.500
|
2008
|
474.750
|
2009
|
562.500
|
2010
|
612.000
|
Diminta :
Dengan menggunakan Metode Moment buatlah forecast penjualan untuk tahun
2011 dan 2012 !
Penyelesaian :
Tahun
|
Penjualan
|
X
|
Xi.Yi
|
X2
|
2006
|
382.500
|
0
|
-
|
0
|
2007
|
409.050
|
1
|
409.500
|
1
|
2008
|
474.750
|
2
|
949.500
|
4
|
2009
|
562.500
|
3
|
1.687.500
|
9
|
2010
|
612.000
|
4
|
2.448.000
|
16
|
∑
|
2.440.800
|
10
|
5.494.050
|
30
|
Persamaan(1)
= 2.440.800
= 5a
+ 10b (x 2)
Persamaan(2)
= 5.494.050
= 10a+30b
(x 1)
= 4.881.600
= 10a+20b
= 5.494.050 =
10a+30b
= -612.450 = -10b
b = 61.245
Subtitusi dan eliminasi :
b
= 61.245 2.440.800 = 5a
+ 10b
2.440.800 = 5a
+ 10 (61.245)
2.440.800 = 5a
+ 612.450
5a =
2.440.800 - 612.450
5a
=
1.828.350
a = 1.828.350 / 5
=
365.670
Mencari
Tingkat Penjualan Tahun 2011 & 2012 dengan formula :
=
Y = a
+bx
Maka Y’
(2011) = Y’ = 365.670
+ 61.245.X
=
Y’ = 365.670
+ 61.245 (5)
Penjualan
2011 = 671.895
Maka Y’
(2012) = Y’ = 365.670 + 61.245X
=
Y’ = 365.670 + 61.245 (6)
Penjualan
2012 = 733.140
v
Least
Square Method (Metode Kuadrat terkecil)
~
Metode
untuk menghitung nilai trend pada tahun berjalan dan untuk mencari forecast
pada periode yang akan datang.
~
Untuk
menghitung nilai trend dan forecast terlebih dahulu menaksir nila a dan b pada
persamaan Y = a + bX.
~
nilai X
dihitung denganmengacu pada panduan jika :
~
Data
Gasal (ganjil) maka X : ...., -3,-2,-1,0,1,2,3 , ....
~
Data
Genap maka X : ...., -5,-3, -1,1,3 ,5 ....
~
persamaan
untuk menaksir nilai a dan b adalah:
Contoh Perhitungan dengan Metode Least
Square :
Sebuah perusahaan
yang bergerak dalam penyediaan makanan bayi ingin membuat forecast penjualan
makanan bayi untuk beberapa tahun mendatang di daerah Jawa Timur, dengan
menggambarkan garis trend.
Data penjualan tahun-tahun terakhir adalah
sebagai berikut :
Tahun (X)
|
Penjualan (Y)
|
2006
|
6.750
|
2007
|
7.470
|
2008
|
7.500
|
2009
|
8.190
|
2010
|
8.280
|
Diminta : Hitunglah forecasting
penjualan untuk tahun 2011 ?
Penyelesaian :
Tahun
|
Penjualan
|
X
|
X2
|
X.Y
|
2006
|
6.750
|
-2
|
4
|
(13.500)
|
2007
|
7.470
|
-1
|
1
|
(7.470)
|
2008
|
7.500
|
0
|
0
|
-
|
2009
|
8.190
|
1
|
1
|
8.190
|
2010
|
8.280
|
2
|
4
|
16.560
|
∑
|
∑Y = 38.190
|
∑X2 = 10
|
∑XY = 3.780
|
Dengan persamaan trend Y = a + bX,dimana :
a =
b =
Sehingga :
a =
=
= 7.638
b =
=
= 378
maka sesuai dengan Persamaan Treend :
Y =
a + bX
=
7.638 + 378X
Sehingga didapat nilai trend untuk tiap
tahunnya adalah :
Tahun 2006 Y = 7.638 + 378 (-2) = 6.882
Tahun 2007 Y = 7.638 + 378 (-1) = 7.260
Tahun 2008 Y = 7.638 + 378 (0) =
7.638
Tahun 2009 Y = 7.638 + 378 (1) =
8.016
Tahun 2010 Y = 7.638 + 378 (2) =
8.394
Jadi
untuk tahun 2011 Y = 7.638 + 378 (3)
= 8.772
2. Analisis
Korelasi Dan Regresi
Digunakan
untuk menggali hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. Perubahan
tingkat penjualan yang akan terjadi tidak hanya ditentukan oleh pola penjualan
tetapi juga ditentukan oleh faktor lain, misalnya jumlah penduduk, pendapatan,
kondisi perekonomian,dsb.
Apabila
terdapat pengaruh dari variabel lain atas suatu produk, maka digunakan formula
regresi dan analisis korelasi. Formula regresi yang sering digunakan adalah:
Y = a = bX
Dimana:
a = konstanta
b = koefisien
regresi
Besarnya a dan b
dihitung dengan rumus :
b =
a
=
Contoh :
Bila
X menunjukkan biaya iklan (dalam juta rupiah) dan Y menunjukkan jumlah
penjualan (dalam juta unit), maka ilustrasi datanya adalah sbb :
Tahun
|
X (Biaya Iklan)
|
Y (Penjualan)
|
2006
|
48
|
1.000
|
2007
|
64
|
1.060
|
2008
|
68
|
1.200
|
2009
|
80
|
1.440
|
2010
|
92
|
1.540
|
Total
|
352
|
6.240
|
Diminta Hitunglah
pengaruh Forecasting Penjualan menggunakan metode regresi dan korelasi dari
data diatas ?
Penyelesaian :
v
Metode
Regresi
Tahun
|
X
|
Y
|
X.Y
|
X2
|
Y2
|
2006
|
48
|
1.000
|
48.000
|
2.304
|
1000000
|
2007
|
64
|
1.060
|
67.840
|
4.096
|
1123600
|
2008
|
68
|
1.200
|
81.600
|
4.624
|
1440000
|
2009
|
80
|
1.440
|
115.200
|
6.400
|
2073600
|
2010
|
92
|
1.540
|
141.680
|
8.464
|
2371600
|
Total
|
352
|
6.240
|
454.320
|
25.888
|
8.008.800
|
Persamaan regresinya :
Y
= a = bX
Maka Koefisien a dan b dicari dengan
persamaan :
b =
=
=
= 13,57
a =
=
= 292, 67
Jadi Y = 292,67 + 13,57X
Artinya: bila
biaya iklan naik 1 juta rupiah, jumlah penjualan akan meningkat 13,57 juta unit
sehingga total penjualan menjadi 306,24 juta unit
v
Metode
Korelasi
Koefisien korelasi dicari dengan persamaan :
r =
Maka Nilai r
=
=
0,9598
Interpretasi dari koefisien korelasi
secara teoritis adalah sbb:
· Jika 0 < r < 1 berarti variabel
X memiliki hubungan positif dan berbanding lurus (linier) dengan variabel Y.
Bila nilai variabel X bertambah maka nilai variabel Y juga bertambah, Semakin
dekat nilai r ke 0 maka semakin lemah kekuatan hubungan kedua variabel
tersebut, sebaliknya semakin dekat nilai r ke 1 semakin kuat hubungan kedua
variabel tersebut
· ika r = 0 berarti variabel X tidak
memiliki hubungan linier dengan Y. Artinya gejolak nilai var X tidak
berpengaruh terhadap var Y
· Jika -1< r<0 berarti variabel X
berhubungan dengan variabel Y, tetapi hubungannya negatif. Jika nilai var X
bertambah maka nilai var Y justru berkurang.
Dengan angka
r = 0,985 berarti bahwa tingkat kelahiran sangat besar dan positif terhadap
tingkat permintaan susu bayi. Jika tingkat kelahiran meningkat maka permintaan
akan susu bayi meningkat, sebaliknya jika tingkat kelahiran menurun maka
permintaan terhadap susu bayi menurun pula.
3.
Specific Purpose Method Forecast (Peramalan Metode Khusus)
v
Analisis
industri
Analisa
industri salah satu cara untuk membuat forecast dengan metode khusus. Dalam
metode ini dicoba untuk dihubungkan potensi penjualan perusahaan dengan
industri pada umumnya dalam arti Volume dan Posisi dalam persaingan. Dalam analisa
industri ditonjolkan tentang market share yang dimiliki oleh perusahaan. Market
share semakin lama semakin membesar maka posisi perusahaan tersebut semakin
kuat dalam persaingan, begitu juga sebaliknya.
Analisa industri dibagi menjadi beberapa
tahap dalam penggunaannya, yakni:
·
Membuat proyeksi demand (permintaan) industri
untuk mengetahui prospek perkembangan penjualan industri pada tahun-tahun
mendatang.
·
Menilai posisi perusahaan dalam hubungannya
dengan industri pada umumnya. Posisi ini dinilai berdasarkan besarnya market
share yang dimiliki oleh perusahaan dari tahun ke tahun
·
Proyeksi posisi perusahaan pada masa mendatang,
atau penghitung expected market share
Market share =
X 100%
v
Analisis
product line
Ada umumnya
analisis product line digunakan pada perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
lebih dari satu macam produk. Masing-masing produk tersebut tidak dapat diambil
kesamaannya dan harus dibuat forecast secara terpisah. Pelaksanaanya pada
dasarnya sama dengan metode statistik dengan metode analisis trend.
v
Analisis
penggunaan akhir
Analisa ini digunakan pada perusahaan-perusahaan yang
memproduksi barang-barang yang tidak langsung dapat dikonsumsi (setengah jadi),
melainkan masih memerlukan proses lebih lanjut untuk menjadi produk akhir.
Permintaan akan produk ini dipengaruhi secara langsung oleh produk akhir yang
berasal dari produk atau produk akhir yang menggunakannya.
Tugas
( Dikumpul Minggu Depan)
PT. Terang Abadi
adalah perusahaan yang bergerak dibidang bola lampu. Perusahaan ini memproduksi
dan sekaligus memasarkan 2 (dua) jenis produk yang masing-masing produk itu
adalah Peru 1 (PI) dan Peru 2 (P2). Data penjualan perusahaan tersebut pada
waktu-waktu yang lalu adalah sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut ini.
PT.Cahaya Cemerlang Abadi
Data Penjualan Tahun 2003-2010
(dalam unit)
Tahun
|
Penjualan
|
2003
|
10.000
|
2004
|
10.100
|
2005
|
10.200
|
2006
|
10.300
|
2007
|
10.400
|
2008
|
10.400
|
2009
|
10.450
|
2010
|
10.200
|
Diminta :
Berdasarkan data-data di atas
tentukan ramalan penjualan untuk tahun 2011, 2012 dan 2013 dengan menggunakan
metode :
a.
Trend Least Square
b.
Trend Setengah rata-rata
c.
Trend Moment
tolong jawabanya kk
BalasHapusMetode semi average data ganjil kek, itu jumlah tahunnya genap semua
BalasHapusSaya ingin bertanya peramalan pendapat p
BalasHapusSaya ingin bertanya kak tentang peramalan yang didalamnya terdapat pendapatan pelanggan terhadap produk (barang) selama10 bulan
Hapuskak saya ingin bertanya, bagaimana cara mencari perkiraan produksi (Y) sementara Y' sudah ada?
BalasHapussaya ingin bertanya kalau ada soal setelah ketemu persamaan trend laba untuk menentukkan besarnya perubahan laba setiap tahunnya bagaimana ya caranya ?
BalasHapus