Rabu, 18 November 2015

"FORECASTING PENJUALAN"


1. Pengertian Forecasting
Forecasting adalah menentukan ramalan mengenai sesuatu di masa yang akan datang. Sesuatu yang akan datang perlu diramalkan atau diperkirakan karena waktu yang akan datang penuh dengan resiko ketidakpastian.

Forecasting adalah adalah suatu cara untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis dimasa mendatang, dimana pengukuran dapat dilakukan secara kuantitatif (menggunakan metode matematik dan statistik) dan kualitatif (menggunakan judgment/pendapat).

Realisasi sesuatu hampir tidak pernah sama dengan apa yang diperkirakan, tetapi memperkirakan sesuatu harus dilakukan demi perencanaan yang lebih luas

2.       Manfaat suatu peramalan bagi perusahaan

v  Menambah kemampuan perusahaan untuk mengadakan pengawasan informasi kegiatan-kegiatan tertentu atau memperbaiki proses pemberian laporan.
v  Memungkinkan timbulnya team work diantara pimpinan.
v  Memungkinkan di buatnya jadwal – jadwal pembelian, produksi, budget penjualan dan budget alokasi pengeluaran sehingga di peroleh pedoman dasar bekerja yang relatif lebih tepat.

3.       Pengertian Forecasting Penjualan
v  Forecast penjualan merupakan perkiraan penjualan pada suatu waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi dan/atau mungkin akan terjadi.
v  Forecast penjualan Adalah teknik proyeksi tentang permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu pula.

4.       Faktor-faktor yang memengaruhi pembuatan forecast penjualan
Ada lima faktor yang mempengaruhi suatu forecast atau peramalan penjualan yaitu :
a)         SIFAT PRODUK.
Pada faktor ini lebih mengedepankan pada sifat produk yang di hasilkan oleh perusahaan, apakah produk ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang atau dalam jangka waktu pendek.
b)        METODE DISTRIBUSI.
Pada faktor ini lebih menitik beratkan pada metode distribusi yang dipakai oleh perusahaan, dimana letak perusahaan apakah dekat dengan pasar atau dekat dengan bahan baku.
c)         BESARNYA PERUSAHAAN DIBANDING PESAING.
Pada faktor ini lebih melihat pada posisi suatu perusahaan pada pasar, apakah perusahaan sebagai market leader, market chalangger, market follower, atau market niecher.
d)        TINGKAT PERSAINGAN.
Setelah mengetahui posisi perusahaan bagaimanakah tingkat persaingan dengan perusahaan pesaing.
e)        DATA HISTORIS.
Data historis yang diperlukan disini minimal berjumlah lima tahun terakhir dari perusahaan.

5.       Teknik Forecast Penjualan

A.   Forecast berdasarkan pendapat (judgemental method).

v Pendapat Salesman
Para salesman diminta untuk mengukur apakah ada kemajuan atau kemunduran segala hal yang berhubungan dengan tingkat penjualan pada daerah mereka masing-masing. Kemudian mereka diminta pula untuk mengestimasi tentang tingkat penjualan di daerah masing-masing di waktu mendatang.
Perkiraan para salesman itu perlu diawasi karena mungkin ada unsur kesengajaan untuk membuat perkiraan yang lebih rendah (under estimate), dengan harapan apabila ia menjual di atas perkiraannya ia akan mendapatkan hadiah.

v Pendapat Sales Manager
Perkiraan yang dikemukakan oleh para salesman perlu diperbandingkan dengan perkiraan yang dibuat oleh kepala bagian penjualan. Seorang kepala bagian penjualan tentu mempunyai pertimbangan dan pandangan yang lebih luas meliputi seluruh daerah penjualan. Pada umumnya perkiraan kepala bagian penjualan dapat lebih obyektif karena mempertimbangkan banyak faktor. Hal ini mungkin juga disebabkan pendidikannya yang relatif lebih tinggi (mungkin) dan pengalamannya yang lebih luas di bidang penjualan.

v Pendapat Para ahli
Kadang-kadang perkiraan yang dibuat oleh salesman dan kepala bagian penjualan sangat bertentangan satu sama lain, sehingga perusahaan menganggap perlu untuk meminta pertimbangan kepada orang yang dianggap ahli. Mereka ini disebut konsultan. 

v Survei Konsumen
Apabila ketiga pendapat di atas masih dirasa kurang dapat dipertanggungjawabkan, maka biasanya lalu diadakan penelitian langsung terhadap konsumen.

B.    Forecast berdasarkan perhitungan statistik (statistical method):

1.         Analisis trend

Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut
Trend merupakan gerakan jangka panjang yang dimiliki kecenderungan menuju pada satu arah, yaitu arah naik dan turun. (Atmajaya, 2009)

 Trend adalah suatu gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata atau mulus (smooth). (Purwanto S.K., 2011)

a.         Garis Trend Bebas
Pada umumnya metode trend bebas cenderung digunakan sebagai analisis pendahuluan yang akan memberikan gambaran awal dari suatu permasalahan yang akan dihadapi. Metode trend bebas mencoba melihat pola data amatan melalui tebaran titik dari pasang data penjualan pada setiap waktunya. Berdasarkan tebaran data yang terbentuk dapat diperkirakan trend penjualan dari data tersebut.
Contoh Kasus:  PT. Maju memiliki data penjualan tahunan sebagai berikut :
Tahun 
 Penjualan (Unit)
 Harga
2010
                       8.500
        2.500
2011
                       9.000
        2.500
2012
                       9.500
        2.500
2013
                    10.000
        2.500

Dari tabel tersebut bila manajer menginginkan adanya kenaikan penjualan sebesar 500 unit untuk tahun 2014. Dari tahun sebelumnya dengan harga yang sama. Data tabel penjualan setelah adanya kenaikan sebesar 500 Unit
Tahun 
 Penjualan (Unit)
 Harga
2010
                       8.500
        2.500
2011
                       9.000
        2.500
2012
                       9.500
        2.500
2013
                    10.000
        2.500
2014
                    10.500
        2.500

Metode ini biasanya digambarkan dalam bentuk grafik, Metode ini jarang digunakan dengan alasan tidak memperhitungkan hitungan kualitatif dan berdasar pada data subyektif, tidak berdasar pada model tertentu, tidak berdasarkan metode deduktif dan induktif, tidak logis dan sistematis.
b.        Garis Trend Metode Setengah Rata-Rata (Trend Semi Average)
Metode trend semi average dapat digunakan untuk keperluan peramalan dengan membentuk suatu persamaan seperti analisis regresi. Metode ini dapat digunakan dengan jumlah data genap ataupun ganjil. Dalam analisis trend ini unsur subyektifitas mulai dihapuskan karena teknik peramalannya sudah menggunakan perhitungan-perhitungan.
Metode ini dapat digunakan untuk keperluan forecash dengan membentuk suatu persamaan seperti analisis regresi. Metode trend setengah rata-rata menentukan bahwa untuk mengetahui fungsi Y = a + bx, semua data historis dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah anggota  masing-masing sama.
Data pada metode ini biasanya terdiri dari :
·           Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah genap.
·           Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah ganjil
Persamaan  trend yang diperoleh dengan menggunakan metode ini, selain dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan  nilai suatu variabel dari waktu ke waktu, juga dapat digunakan untuk meramal nilai suatu variabel tersebut pada suatu waktu  tertentu. Persamaannya adalah sebagai berikut :
Y = a + bX
Dimana :

a = Nilai rata rata Kelompok 1

b =

n = Jumlah Data Perkelompok

x = jumlah tahun dihitung dari tahun dasar

Langkah-langkah Metode setengah Rata-Rata (Semi Average Method) :
1.      Membagi data dalam dua kelompok sama besar
2.      Menghitung rata-rata setiap kelompok
3.      Menghitung nilai “a”
4.      Menghitung Nilai “b”
5.      Menentukan Nilai “X”
6.      Nilai X untuk data genap adalah -3,-1,+1,+3,+5
dan untuk data ganjil -3,-2,-1,0, +1, +2, +3
7.      Memberi score terhadap waktu yang terkait dengan data penjualan. Dalam metode trend semi average ini, acuan adalah kepada kelompok pertama. Score 0 diberikan bagi data yang berada ditengah dari data yang ada pada kelompok pertama bila datanya ganjil. Selanjutnya terhadap data yang sebelumnya diberi score -1, -2, -3, dst. Dan terhadap data sesudahnya diberi score 1, 2, 3, dst. Untuk data yang jumlahnya genap, biasanya score tidak melibatkan nilai nol. Sebagai contoh bila datanya ada 4, score yang diberikan adalah -3, -1, 1, 3

a)        Contoh Kasus (Tahun Genap dengan Pembagian Tahun Ganjil)
PT. Maju memiliki data penjualan tahunan sebagai berikut :
Tahun 
 Penjualan (Unit)
2007
                              140
2008
                              148
2009
                              157
2010
                              157
2011
                              160
2012
                              169

Diminta  : Hitunglah  penjualan untuk tahun 2015 dan 2018 ?
Penyelesaian :
·      Mengelompokkan data menjadi 2 kelompok. Karena jumlah data genap langsung dibagi dua yang masing-masing kelompok terdiri dari 2 data (Genap).
·      Menentukan  periode dasar. Misalnya diasumsikan periode dasar menggunakan tahun tengah data tahun kelompok I, sehingga periode dasarnya adalah tahun 2008
·      Menentukan Angka Tahun. Karena periode dasar 2008 berangka tahun x = 0, maka angka tahun untuk tahun 2007 adalah -1 dan angka tahun untuk 2009, 2010, 2011, 2012 berturut-turut adalah 1, 2, 3, 4 dst.
·      Menentukan nilai Semi Total yakni Jumlah total penjualan masing-masing kelompok. Untuk kelompok I, Nilai Semi Totalnya adalah 140 + 148 + 157 = 445. Dengan cara yang sama dihitung Nilai Semi Total untuk Kelompok II.
·      Menentukan Semi average tiap Kelompok data. Semi Average untuk kelompok I adalah (semi total kelompok I dibagi jumlah data kelompok I sehingga nilainya adalah 445/3=148. Dengan cara yang sama juga dihitung Semi Average untuk Kelompok II.
Sehingga menghasilkan data sebagai berikut :
Tahun 
Penjualan
Semi Total
Semi Average
X
2007
140
              445
                     148
Kelompok1
               -1
2008
148
0
2009
157
1
2010
157
              486
                     162
Kelompok2
                2
2011
160
3
2012
169
4
 Menghitung Nilai b :
b     =
                                                            = 5 (4,6)
Maka penjualan untuk tahun 2015 dan 2018 adalah :

2015      =    Y = a + b.X
            =   148 + 5 (7)
            =   183

2018      =    Y = a + b.X
            =   148 + 5 (10)
            =   198

b)        Contoh Kasus (Tahun Genap dengan Pembagian Tahun Genap)
PT. Maju memiliki data penjualan tahunan sebagai berikut :
Tahun 
 Penjualan (Unit)
2007
                              140
2008
                              148
2009
                              157
2010
                              169
2011
                              157
2012
                              157
2013
                              160
2014
                              169

Diminta  : Hitunglah  penjualan untuk tahun 2015 dan 2018 ?
Penyelesaian :

Tahun  
 Penjualan 
Semi Total
Semi Average
X
2007
200
825
206
Kelompok 1
-3
2008
210
-1
 2009
205
1
2010
210
3
2011
225
975
244
Kelompok 2
5
2012
245
7
2013
245
9
2014
260
11

Menghitung Nilai b :
b     =
                                                            = 9 (9,4)
Maka penjualan untuk tahun 2015 dan 2018 adalah :

2015      =    Y =   a + b.X
                     =   206 + 9 (13)
                     =   323

2018      =    Y =   a + b.X
                     =   206 + 9 (19)
                     =   377

c.         Garis Trend Matematis
v  Metode Trend Moment (Metode Garis Lurus)

Metode Trend Moment merupakan metode analisis yang dapat digunakan untuk keperluan peramalan dengan membentuk persamaan : Y = a + bX, sebagaimana telah diulas pada metode Trend Semi Avarage.

Dalam penerapannya, metode ini tidak mensyaratkan jumlah data harus genap. Perbedaan dengan Metode Trend Semi Avarage terletak pada pemberian score nilai X –nya. Dalam hal ini pemberian score X dimulai dari 0,1,2,dst.

Metode Trend Moment, menggunakan persamaan yang berbeda dengan metode setengah rata-rata untuk menaksir nilai a dan nilai b dalam persamaan trend :
Y = a + bX
Dalam mencari koefisien a dan b menggunakan persamaan :
ΣY = n . a + b . ΣX
ΣXY = a . ΣX + b . ΣX2
Contoh :
Tahun
Penjualan
2006
     382.500
2007
     409.500
2008
     474.750
2009
     562.500
2010
     612.000
Diminta :
Dengan menggunakan Metode Moment buatlah forecast penjualan untuk tahun 2011 dan 2012 !
Penyelesaian :
Tahun
Penjualan
X
Xi.Yi
X2
2006
      382.500
0
                    -
0
2007
      409.050
1
      409.500
1
2008
      474.750
2
      949.500
4
2009
      562.500
3
   1.687.500
9
2010
      612.000
4
   2.448.000
16
   2.440.800
10
   5.494.050
30

Persamaan(1)   =    2.440.800      =    5a + 10b (x 2)
Persamaan(2)   =    5.494.050      =    10a+30b (x 1)
                                =    4.881.600      =    10a+20b
  =    5.494.050      =    10a+30b
                                =    -612.450        = -10b
b = 61.245

Subtitusi dan eliminasi :
b = 61.245           2.440.800         =    5a + 10b
                           2.440.800     =    5a + 10 (61.245)
                           2.440.800     =    5a + 612.450
                             5a                 =    2.440.800 - 612.450
                                                                  5a                  =    1.828.350
                            a                   =    1.828.350 / 5
                                                 =    365.670
Mencari Tingkat Penjualan Tahun 2011 & 2012 dengan formula :

                                                                         = Y      =    a +bx

Maka Y’ (2011)        = Y’     =    365.670 + 61.245.X
                                      = Y’     =    365.670 + 61.245 (5)
Penjualan 2011       =    671.895

Maka Y’ (2012)        = Y’     = 365.670 + 61.245X
                                      = Y’     = 365.670 + 61.245 (6)
Penjualan 2012       = 733.140

v  Least Square Method (Metode Kuadrat terkecil)
~        Metode untuk menghitung nilai trend pada tahun berjalan dan untuk mencari forecast pada periode yang akan datang.
~        Untuk menghitung nilai trend dan forecast terlebih dahulu menaksir nila a dan b pada persamaan Y = a + bX.
~        nilai X dihitung denganmengacu pada panduan jika :
~        Data Gasal (ganjil) maka X : ...., -3,-2,-1,0,1,2,3 , ....
~        Data Genap maka X : ...., -5,-3, -1,1,3 ,5 ....
~        persamaan untuk menaksir nilai a dan b adalah:

                                  
Contoh Perhitungan dengan Metode Least Square :
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan makanan bayi ingin membuat forecast penjualan makanan bayi untuk beberapa tahun mendatang di daerah Jawa Timur, dengan menggambarkan garis trend.
 Data penjualan tahun-tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tahun (X) 
 Penjualan (Y)
2006
                           6.750
2007
                           7.470
2008
                           7.500
2009
                           8.190
2010
                           8.280

Diminta : Hitunglah forecasting penjualan untuk tahun 2011 ?
Penyelesaian :
Tahun
Penjualan
X
X2
X.Y
2006
               6.750
-2
4
       (13.500)
2007
               7.470
-1
1
         (7.470)
2008
               7.500
0
0
                     -
2009
               8.190
1
1
            8.190
2010
               8.280
2
4
         16.560
     ∑Y = 38.190

     ∑X2 = 10
  ∑XY = 3.780

Dengan persamaan trend Y = a + bX,dimana :
a =     
b = 
Sehingga :
a =  =  = 7.638
b =   =  = 378

maka sesuai dengan Persamaan Treend :
Y   =   a + bX
     =   7.638 + 378X
Sehingga didapat nilai trend untuk tiap tahunnya adalah :
Tahun 2006                     Y   =   7.638   +   378    (-2) =   6.882
Tahun 2007                     Y   =   7.638   +   378    (-1) =   7.260
Tahun 2008                     Y   =   7.638   +   378    (0)   =   7.638
Tahun 2009                     Y   =   7.638   +   378    (1)   =   8.016
Tahun 2010                     Y   =   7.638   +   378    (2)   =   8.394
Jadi untuk tahun 2011       Y   =          7.638     +     378      (3)        =          8.772

2.       Analisis Korelasi Dan Regresi
Digunakan untuk menggali hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. Perubahan tingkat penjualan yang akan terjadi tidak hanya ditentukan oleh pola penjualan tetapi juga ditentukan oleh faktor lain, misalnya jumlah penduduk, pendapatan, kondisi perekonomian,dsb.
Apabila terdapat pengaruh dari variabel lain atas suatu produk, maka digunakan formula regresi dan analisis korelasi. Formula regresi yang sering digunakan adalah:
Y = a = bX
Dimana:
a = konstanta
b = koefisien regresi
Besarnya a dan b dihitung dengan rumus :
b              =         

a              =           

Contoh :
Bila X menunjukkan biaya iklan (dalam juta rupiah) dan Y menunjukkan jumlah penjualan (dalam juta unit), maka ilustrasi datanya adalah sbb :

Tahun
X (Biaya Iklan)
Y (Penjualan)
2006
                     48
        1.000
2007
                     64
        1.060
2008
                     68
        1.200
2009
                     80
        1.440
2010
                     92
        1.540
Total
                  352
        6.240

Diminta Hitunglah pengaruh Forecasting Penjualan menggunakan metode regresi dan korelasi dari data diatas ?
Penyelesaian :

v  Metode Regresi

Tahun
X
Y
X.Y
X2
Y2
2006
48
1.000
48.000
2.304
1000000
2007
64
1.060
67.840
4.096
1123600
2008
68
1.200
81.600
4.624
1440000
2009
80
1.440
115.200
6.400
2073600
2010
92
1.540
141.680
8.464
2371600
Total
352
6.240
454.320
25.888
8.008.800

Persamaan regresinya :

Y = a = bX

Maka Koefisien a dan b dicari dengan persamaan :

b    =   =  =  = 13,57


a    =   =  = 292, 67

Jadi Y = 292,67 + 13,57X
Artinya: bila biaya iklan naik 1 juta rupiah, jumlah penjualan akan meningkat 13,57 juta unit sehingga total penjualan menjadi 306,24 juta unit
v  Metode Korelasi
Koefisien korelasi dicari dengan persamaan :

r =  

Maka Nilai r    =  
                 = 0,9598
Interpretasi dari koefisien korelasi secara teoritis adalah sbb:
·      Jika 0 < r < 1 berarti variabel X memiliki hubungan positif dan berbanding lurus (linier) dengan variabel Y. Bila nilai variabel X bertambah maka nilai variabel Y juga bertambah, Semakin dekat nilai r ke 0 maka semakin lemah kekuatan hubungan kedua variabel tersebut, sebaliknya semakin dekat nilai r ke 1 semakin kuat hubungan kedua variabel tersebut
·      ika r = 0 berarti variabel X tidak memiliki hubungan linier dengan Y. Artinya gejolak nilai var X tidak berpengaruh terhadap var Y
·      Jika -1< r<0 berarti variabel X berhubungan dengan variabel Y, tetapi hubungannya negatif. Jika nilai var X bertambah maka nilai var Y justru berkurang.
Dengan angka r = 0,985 berarti bahwa tingkat kelahiran sangat besar dan positif terhadap tingkat permintaan susu bayi. Jika tingkat kelahiran meningkat maka permintaan akan susu bayi meningkat, sebaliknya jika tingkat kelahiran menurun maka permintaan terhadap susu bayi menurun pula.
3.         Specific Purpose Method  Forecast (Peramalan Metode Khusus)

v  Analisis industri
Analisa industri salah satu cara untuk membuat forecast dengan metode khusus. Dalam metode ini dicoba untuk dihubungkan potensi penjualan perusahaan dengan industri pada umumnya dalam arti Volume dan  Posisi dalam persaingan. Dalam analisa industri ditonjolkan tentang market share yang dimiliki oleh perusahaan. Market share semakin lama semakin membesar maka posisi perusahaan tersebut semakin kuat dalam persaingan, begitu juga sebaliknya.
Analisa industri dibagi menjadi beberapa tahap dalam penggunaannya, yakni:
·      Membuat proyeksi demand (permintaan) industri untuk mengetahui prospek perkembangan penjualan industri pada tahun-tahun mendatang.
·      Menilai posisi perusahaan dalam hubungannya dengan industri pada umumnya. Posisi ini dinilai berdasarkan besarnya market share yang dimiliki oleh perusahaan dari tahun ke tahun
·      Proyeksi posisi perusahaan pada masa mendatang, atau penghitung expected market share
                                              Market share =  X 100%
v  Analisis product line
Ada umumnya analisis product line digunakan pada perusahaan-perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam produk. Masing-masing produk tersebut tidak dapat diambil kesamaannya dan harus dibuat forecast secara terpisah. Pelaksanaanya pada dasarnya sama dengan metode statistik dengan metode analisis trend.
v  Analisis penggunaan akhir
Analisa ini digunakan pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang-barang yang tidak langsung dapat dikonsumsi (setengah jadi), melainkan masih memerlukan proses lebih lanjut untuk menjadi produk akhir. Permintaan akan produk ini dipengaruhi secara langsung oleh produk akhir yang berasal dari produk atau produk akhir yang menggunakannya.


Tugas
( Dikumpul Minggu Depan)

PT. Terang Abadi adalah perusahaan yang bergerak dibidang bola lampu. Perusahaan ini memproduksi dan sekaligus memasarkan 2 (dua) jenis produk yang masing-masing produk itu adalah Peru 1 (PI) dan Peru 2 (P2). Data penjualan perusahaan tersebut pada waktu-waktu yang lalu adalah sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut ini.
PT.Cahaya Cemerlang Abadi
Data Penjualan Tahun 2003-2010
(dalam unit)
Tahun  
 Penjualan 
2003
                        10.000
2004
                        10.100
2005
                        10.200
2006
                        10.300
2007
                        10.400
2008
                        10.400
2009
                        10.450
2010
                        10.200

Diminta :
Berdasarkan data-data di atas tentukan ramalan penjualan untuk tahun 2011, 2012 dan 2013 dengan menggunakan metode :
a.         Trend Least Square
b.        Trend Setengah rata-rata
c.         Trend Moment

6 komentar:

  1. Metode semi average data ganjil kek, itu jumlah tahunnya genap semua

    BalasHapus
  2. Saya ingin bertanya peramalan pendapat p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin bertanya kak tentang peramalan yang didalamnya terdapat pendapatan pelanggan terhadap produk (barang) selama10 bulan

      Hapus
  3. kak saya ingin bertanya, bagaimana cara mencari perkiraan produksi (Y) sementara Y' sudah ada?

    BalasHapus
  4. saya ingin bertanya kalau ada soal setelah ketemu persamaan trend laba untuk menentukkan besarnya perubahan laba setiap tahunnya bagaimana ya caranya ?

    BalasHapus