TEORI ROSTOW
Menjelaskan bahwa modernisasi merupakan proses bertahap, dimana
masyarakat akan berkembang dari masyarakat tradisional dan berakhir pada
tahap masyarakat dengan konsumsi tinggi. Pada masa tradisional hanya
mengalami sedikit perubahan sosial, atau mengalami kemandegan sama
sekali. Kemudian berlahan-lahan Negara mengalami perubahan dengan adanya
kaum usahawan, perluasan pasar, pembangunan industri. Perubahan ini
adalah prakondisi untuk mencapai tahap selanjutnya yaitu tahap lepas
landas.
Kekurangan dari Teori
1. Sering terjadi pertumbuhan
ekonomi yang semu tidak seperti yang diharapkan oleh teori ekonomi ini.
Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh pertumbuhan
penduduk akibat penurunan angka kematian. Akibat lanjutannya adalah
sebuah Negara menjadi sulit untuk berkembang dan melalui tahap tinggal
landas.
2. Dengan dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan
mobilisasi seluruh kemampuan modal dan sumber daya alamnya sehingga
mencapai tingkat investasi produktif sebesar 10% dari pendapatan
nasionalnya. Efek dari teori itu adalah terjadi eksploitasi
besar-besaran terhadap sumber alam dan bahan-bahan mentah, tanpa
mempertimbangkan kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan di masa
yang akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada penurunan ekonomi
masyarakat tradisional, penurunan kesehatan, merebaknya penyakit,
kerawanan sosial, dsb.
3. Negara yang menerapkan teori ini seringkali
memperoleh sumberdaya modal dari investasi langsung modal asing yang
ditanamkan pada bidang pembangunan prasarana, pembukaan tambang, dan
struktur produktif yang lain. Investasi ini biasanya dalam bentuk
pinjaman, baik dari Negara, kreditor, maupun dari lembaga-lembaga
internasional seperti bank dunia, IMF atau dari MNC (Multi Natioanl
Corporation). Pinjaman juga sering diberikan pada pemerintah Negara
berkembang untuk mendanai proyek-proyek pembangunan. Dari pola itu
terlihat terdapat ketidak seimbangan posisi karena Negara berkembang
tersebut berposisi sebagai debitor, sedangkan Negara asing atau lembaga
asing adalah kreditor. Negara berkembang selanjutnya sering ditekan
sehingga yang tampak, pemerintah Negara berkembang tersebut tidak lebih
hanyalah tangan kanan dari Negara asing atau lembaga asing yang ingin
mensukseskan agenda-agenda politik maupun ekonominya di Negara yang
sedang berkembang. Negara berkembang juga seringkali terjerat utang dan
sulit untuk menyelesaikan persoalan utang sehingga menjadikan mereka
sulit menuju kemajuan yang diharapkan.
4. Tahap tinggal landas
merupakan tahap yang sangat kritis. Dalam teori yang disampaikan oleh
Rostow, justru tidak memberikan penekanan pada bagaimana mengatasi
problematika yang kritis dalam tahap tinggal landas. Rostow tidak
memberikan pembahasan yang mendalam bagaimana cara mengatasi efek
negatif dari sebuah pertumbuhan ekonomi yang dipercepat, seperti
misalnya efek kesenjangan sosial, distabilitas sosial dan distabilitas
politik yang seringkali justru berakibat pada kehancuran yang mendalam
seperti yang misalnya terjadi di Indonesia.
Kelebihan dari Teori
1.
Memberikan kejelasan tahapan-tahapan pencapaian kemajuan yang meliputi :
1) masyarakat tradisional, 2) masyarakat pra kondisi tinggal landas, 3)
masyarakat tinggal landas, 4) masyarakat kematangan pertumbuhan dan 5)
masyarakat dengan konsumsi biaya tinggi. Tahapan tersebut memberikan
tawaran secara terperinci pada pengambil kebijakan di sebuah Negara
tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian tahapan yang harus dilalui
untuk menjadikan sebuah Negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori yang
disampaikan oleh Rostow itulah yang melatarbelakangi banyak Negara
berkembang menerapkan teori ini dalam pembangunan mereka.
2. Petunjuk
jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam
memperoleh sumberdaya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif
yang tinggi. Cara tersebut disajikan dalam berbagai alternatif yaitu:
a) Dana investasi dari pajak yang tinggi
b) Dana invesatasi dari pasar uang atau pasar modal
c) Melalui perdagangan internasional
d) Investasi langsung modal asing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar