Rabu, 19 Juni 2013

Ekonomi Pembangunan

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan

Pembangunan EkonomiIlmu ekonomi tradisional (traditional economics) memusatkan perhatiannya pada alokasi termurah dan terefisien atas segenap sumber daya yang Iangka, serta upaya-upaya untuk memanfaatkan pertumbuhan optimal sumber-sumber daya tersebut dari waktu ke waktu agar dapat menghasilkan sebanyak mungkin barang dan jasa. Yang dimaksudkan dengan ilmu ekonomi tradisional di sini adalah ilmu ekonomi klasik dan neoklasik yang banyak diajarkan dalam buku-buku teks pengantar ekonomi. Ilmu ekonomi neoklasik tradisional menitikberatkan pembahasannya pada aspek-aspek ekonomi dunia kapitalis, yakni mulai dari pasar sempurna; kedaulatan konsumen; penyesuaian harp secara otomatis; perumusan keputusan yang didasarkan pada kalkulasi marjinal, laba swasta, dan kepuasan (utility); serta pentingnya keseimbangan atau ekuilibrium atas segenap pasar output (penawaran dan permintaan produk-produk berupa barang dan jasa) dan pasar input (penawaran dan permintaan sumbersumber daya atau faktor-faktor produksi, yakni tenaga kerja, modal, dan teknologi). Aliran ini mengasumsikan adanya “rasionalitas” ekonomi di kalangan para pelaku ekonomi. Artinya, mereka akan senantiasa mendasarkan tindakan dan pilihannya pada perhitungan untung-rugi. Mereka juga diasumsikan memiliki atau menganut orientasi materialistis (mengutamakan pemuasan atau pengejaran mated), bersifat individualistis, dan selalu mengutamakan kebutuhan atau kepentingannya sendiri dalam setiap proses pembuatan keputusan ekonomi.
Cakupan ilmu ekonomi politik (political economy) lebih luas dari jangkauan ilmu ekonomi tradisional. Fokus khususnya antara lain adalah proses-proses sosial serta institusional yang memungkinkan kelompok-kelompok elit ekonomi dan politik mempenga ruhi alokasi sumber daya produktif yang persediaannya selalu terbatas (langka), sekarang atau di masa yang akan datang, baik secara khusus untuk keuntungan sendiri atau kelompok maupun secara umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Dengan demikian, ilmu ekonomi politik itu pada intinya membahas kaitan antara ilmu politik dan ilmu ekonomi, dengan perhatian utama pada peranan kekuasaan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Sedangkan ilmu ekonomi pembangunan (development economics) mempunyai ruang lingkup yang lebih luas lagi. Selain memperhatikan masalab efisiensi alokasi sumber daya produktif yang langka (atau yang tidak terpakai) serta kesinambungan pertumbuhan dari waktu ke waktu, ilmu ekonomi pembangunan juga memberi perhatian pada mekanisme-mekanisme ekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan, baik yang terkandung dalam sektor swasta maupun yang terdapat di sektor publik. Semua mekanisme itu sangat diperlukan demi terciptanya suatu perbaikan standar indup secara cepat (paling tidak menurut standar historis) dan berskala luas bagi masyarakat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang selama ini masili terus bergulat dengan masalahmasalah kemiskinan, buta huruf, dan bahkan kelaparan. Berbeda dari negara-negara maju (MDCs, more developed countries), sebagian besar pasar komocliti dan sumber daya di negara-negara Dunia Ketiga (LDCs, less developed countries) sangat tidak sempurna, pihak konsumen maupun pihak produsen sama-sama tidak memiliki informasi pasar yang memadai. Kondisi masyarakat maupun perekonomiannya sangat sering mengalami berbagai peruhahan struktural yang amat mendasar. Situasi disekuilibrium atau ketidakseimbangan pasar sering kali terjadi (artinya, harga tidak mampu menyeimbangkan tingkat penawaran dan tingkat permintaan). Dalam banyak hal, kalkulasi ekonomi sangat dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan atau prioritas politik dan sosial. Dalam kalimat lain, kepentingan ekonomi acap kali dikalahkan atau dinomorduakan oleh hal-hal yang bersifat nonekonomis mulai dari keharusan atau kehendak untuk membangun sebuah sosok bangsa Baru yang kokoh dan bersatu (ini terjadi di Afrika), penggantian tenaga ahli asing dengan tenaga ahli setempat, kebutuhan penyelesaian konflik antara suku-suku bangsa ataupun kelompok-kelompok etnik yang secara historis senantiasa berseteru, sampai prioritas pelestarian tradisi-tradisi keagamaan dan budaya. Pada tingkat individual, kepentingankepentingan keluarga, klan atau trah, agama, dan kepentingan suku acap kali juga mengalahkan serta menyisihkan utilitas dari kepentingan swasta dan pribadi atau kalkulasi maksimalisasi keuntungan.

 Masalah pokok ekonomi itu terbagi menjadi dua yaitu:

1. Menurut Aliran Klasik, yaitu masalah pokok ekonomi terdiri dari Produksi, Distribusi, dan Konsumsi.
- Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda. Untuk mencapai kemakmuran, barang2 kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat, karena masyarakat sangat hitrogen, maka barang2 yang tersedia pun sangat beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi.

- Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. Agar suatu barang atau jasa yang di hasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik.

 - Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda. Barang hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula.

2. Menurut Aliran Modern, Ekonomi modern mengakomodasikan masalah ekonomi dalam 3 masalah pokok yaitu:
- Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan / diproduksi dan berapa jumlahnya (what).
- Bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan / diproduksi (how).
- Untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan / diproduksi (for whom).

Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan / diproduksi dan berapa jumlahnya (what)
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang / jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?

Karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan di produksi (what). Sangatlah tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan. Setelah ditentukan apa yang akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.

Bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan / diproduksi (how)
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan selanjutnya adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? siapa yang memproduksi? sumber daya apa yang digunakan? teknologi apa yang digunakan?

How berkaitan dengan teknik bagaimana cara menghemat sumber daya untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Misalnya saja dengan menggantikan produksi manual dengan produksi secara mesin. Cara ini bisa mempercepat proses produksi, menghemat bahan mentah dan sebagainya, sehingga bisa menghemat biaya produksi dan bisa memenuhi kebutuhan lebih banyak.

Untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan / diproduksi (for whom)
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa (for whom) barang yang akan diproduksi? siapa yang harus menikmati?

Apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok tersebut di masyarakat.

Sistem Perekonomian Indonesia
Sebelum membahas mengenai sistem perekonomian indonesia secara detail harus memahami apa itu sistem perekonomian? Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Untuk keperluan rumah tangga kepemerintahan dan masyarakatnya, maksudnya sistem ekonomi yang berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.

Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Lalu sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Sedangkan dalam Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana.

Selain itu, dalam menjalankan roda perekonomian, Indonesia harus berlaku adil dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Kegiatan perekonomian yang dijalankan juga semata-mata untuk membentuk persatuan bangsa yang semakin kuat. Kegiatan perekonomian yang merusak persatuan bangsa justru sangat dihindari dan sama sekali tidak bermanfaat dalam jangka panjang. Segala bentuk perselisihan dalam kegiatan ekonomi juga hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah dan dengan cara-cara yang bijaksana.

Sejarah perkembangan
    * 1950-1959              : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
    * 1959-1966              : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)
    * 1966-1998              : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
    * 1998-sekarang        : Sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung liberal

Di Indonesia mengenal sebuah kata demokrasi begitu juga dengan sistem ekonominya, sistem demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan juga mempunyai landasan ekonominya yaitu berlandaskan kepada : “ UUD 1945 hasil amandemen yang disahkan MPR pada 10-08-2002,  yaitu pasal 33 ayat 1, 2, 3, dan 4”. Perkembangan sistem perekonomian pada umumnya subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia.

Dengan karakteristik tersebut orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompok saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain apalagi demi keuntungan. Semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter pada zaman dahulu tidak dapat lagi dipertahankan, karena banyak hambatan yang dihadapi seperti :

    * Terkadang keinginan kedua belah pihak yang ingin melakukan barter tidak sama.
    * Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan ditukarkan.
    * Sangat sulit melakukan transaksi dengan jumlah yang besar.

Dengan adanya hambatan yang terjadi, maka para ahli ekonomi mulai memikirkan sistem perekonomian yang jauh lebih bermanfaat dan mudah sehinngga dapat digunakan oleh manusia seperti yang sudah disebutkan diatas.

Definisi Sistem Perekonomian Indonesia
Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Dibawah akan dijelaskan apa itu sistem perekonomian terencana dan sistem perekonomian pasar.

A. Sistem Perekonomian Terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara. Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. Contohnya negara China mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.

Tahap-tahap ide yang sempat muncul adalah pada tahap dimana prinsip ekonominya adalah setiap orang memberi kepada masyarakat menurut kemapuannya dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya. Tahap tersebut berkembang menjadi setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya dengan kata lain distribusi menurut kebutuhannya (suroso, 1993).

B. Sistem perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang diinginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

Sistem perekonomian indonesia adalah cara suatu bangsa atau negara mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Ada beberapa jenis sistem perekonomian di Indonesia yaitu :
v  Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istiadat, kebiasaan dan nilai budaya setempat atau merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun-temurun, mengandalkan alam dan tenaga kerja. Jadi sistem perekonomian yang tercipta dalam suatu daerah tertentu yang sesuai dengan penghuni setempat. Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional :

1. Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang pembaharuan dalam hal teknologi.
2. Jumlah barang atau jasa rendah karena penduduk setempat pun sangat rendah tingkat dan daya beli.
3. Produktivitas rendah karena pasar sedikit.
4. Masih barter yaitu tukar menukar barang dengan barang lainnya.
5. Masih bercocok tanam karena sebagian besar daerah persawahan atau tanah sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran.
6. Belum ada pembagian kerja.
7. Jenis produksi sesuai dengan kebutuhan.
8. Bersifat kekeluargaan.

v  Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya. Secara umum karakteristik ekonomi kapitalisme adalah :

1. Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
2. Pengambilam keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor dan akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku.

Berikut ciri-ciri sistem perekonomian kapitalis :
   1. Hak milik perorangan di akui oleh pihak berkuasa.
   2. Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi.
   3. Jenis, jumlah, dan harga barang ditentukan kekuatan pasar.
   4. Adanya persaingan bebas.
   5. Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi) diserahkan kepada swasta. Contoh : Amerika Serikat dan Eropa.

v  Sistem Ekonomi Sosialis (ETATISME)
Yaitu sistem yang seluruh kegiatan ekonomianya direncanakan, dilaksanakan, dan di awasi oleh pemerintah secara terpusat. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :

   1. Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara.
   2. Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur negara.
   3. Harga barang atau jasa ditentukan pemerintah.
   4. Hak milik perorangan tidak diakui. Contoh : Kuba, Korea, RRC, dan Eropa Timur.

v  Sistem Ekonomi Campuran
Gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :

   1. Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi.
   2. Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian.
   3. Swasta atau perorangan diberi kebebsan untuk berusaha diluar sektor vital.
   4. Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta. Contoh : Afrika, Amerika Latin, Asia.
   5. Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta.

 Pandangan Kaum Perintis
Yang dimaksud dengan pandangan kaum perintis adalah pandangan dari para filsuf, teolog, dan praktis perdagangan, termasuk kaum merkantilis. Mereka disebut sebagai perintis karena mereka baru menguraikan gejala-gejala ekonomi, seperti perdagangan, uang, dan bunga uang secara persial. Pada tahap awal ini belum tampak adanya pandangan secara menyeluruh tentang proses kegiatan ekonomi yang besifat umum.
Pemikiran ekonomi mulai dari zaman Yunani Kuno sampai abad pertengahan (abad ke 14) sangat kental dipengaruhi oleh pandangan filsafat (khususnya etika) dan tegnologi pada waktu itu (Rindjin, 1999:4). Pada awalnya, tulisan mengenai ekonomi banyak diambil dari tulisan para ahli filsafat dan agama atau pandangan para pedagang dan politisi yang membahas praktek perdagangan. Dalam buku yang berjudul Negara, aristoteles telah membedakan ekonomi dan cbrematisti ( Zimmerman, 1955:2).

 Pandangan Kaum Fisiokrat
Kaum Fisiokrat meletakkan dasar ilmu ekonomi karena merekalah yang pertama kali menguraikan hubungan antar bagian kehidupan perekonomian secara menyeluruh dan memandangnya sebagai suatu sistem yang ditentukan dan diatur oleh hukum-hukumnya sendiri (Zimmerman 1955:21). Ini berarti merekalah yang pertama yang pertama kali mengembangkan sistem ekonomi berdasarkan analisis alirankegiatan ekonomi (circular flow of economic activity) (spiegel 1958:83). Rintisan ini merupakan embrio dari analisis input-output dalam perhitungan produksi nasional. Aliran Fisiokrat muncul di prancis dan dimtori oleh Francois Quesnay (694-1774) dan kawan-kawannya, seperti Robert Jaues Turgot (1726-1781), P.S.Dupont De Nemours (1739-1817).
Sesuai dengan namanya, Kaum Fisiokrat percaya pada supremasi alam yang mempunyai empat makna (Rindjin, 1999:5). Pertama, supremasi alam yang mencakup filsafat dan program politik umum pada waktu itu, yaitu humanisme renaisans. Kedua, fisiokrasi mencerminkan protes terhadap paham merkantilisme yang menganut supremasi perdagangan dan industri. Ketiga, program kaum Fisiokrat dicapai berdasarkan analisis ekonomi yang memandang pertanian sebagai sumber tunggal kekayaan nasional. Keempat, Fisiokrat percaya pada hukum alam (lex naturalis atau natural law) yang merupakan hukum yang ditanam oleh Tuhan dalam jiwa setiap orang dan yang terdiri atas semua peraturan yang memberikan budi alami kepada setiap orang.

Pandanga Mashab Klasik
Mashab Klasik muncul di Inggris dan didirikan oleh Adam Smith (1723-1790). Kelahiran mashab ini dilatar belakangi oleh revolusi industri di Inggris yang mendambakan adanya pemikiran baru sebagai landasn teoretisnya.Tokoh lain Mashab Klasik di Inggris adalah David Ricardo (1772-1823).Nama Klasik diberikan oleh Karl Marx, bukan terutama karena penjelasan-penjelasan mereka terhadap masalah-masalah ekonomi.
Melainkan karena cara mereka mengemukakan masalah, solusi yang diambil dalam memecahkan masalah boleh jadi cepat usang dan tidak berlaku selamanya,
tetapi masalah yang dikemukakan tetap ada dan cara yang dipakai untuk memecahkan masalh bisa ditiru, sehingga sifatnya klasik. Kaum Klasik memusatkan analisi ekonomi mereka pada teori harga dan mereka berusaha memecahkan semua masalah ekonomidengan jalan menyelidiki faktor-faktor permintaan dan penawaran yang menentukan harga.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI

Faktor- faktor yang mempengaruhi pembanguanan ekonomi ada 6 :
1. Sumber Dya Manusia (SDM) 
SDM merupakan faktor kunci dalam prosesnya pembanguanan, baik tidaknya perncanaan dan pengorganisasian, proses pengorganisasian tergantung kepada kualitas manusia sebagai objek dan subjeknya.
2. Sumber Daya Alam (SDA) 
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pembanguanan suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)
Ilmu  pengetahuan dan teknolgi meripakaan alat bagi sumber manusia untuk mengolah sumber daya alam  secara produktif.
4. Sosial budaya 
Nilai - nilai sosial budaya sangat berpengaruh terhadap proses pembanguanan. nilai - niai tersebut dapat menjadi faktor pendorong dan dapat pula menjadi faktor penghambat.
5. Keadaan Politik
Sistem keadaan politik suatu negara berpengaruh terhadap keberlangsungan proses pembanguanan.
6. Sistem Pemerintah 
Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis kedua-duanya akan memberikan warna yang berbeda terhadap proses pembanguanan. 
 
Faktor-faktor Nonekonomi.
Pembangunan ekonomi  tidak mungkin berlangsung dengan baik apabila tidak didukung oleh faktor-faktor nonekonomi. Faktor-faktor itu diantaranya lembaga-lembaga sosial, keadaan politik, dan institusional yang berpengaruh pada sikap dan perilaku masyarakat sebagai pelaksana pembangunan. Demikian juga dengan kondisi ketidakstabilan politik akanmengahambat kemajuan ekonomi. Misalkan, ketika masa Orde Baru yang panjang, Indonesia dapat melaksanakan pembangunan dan mendapat kepercayaan dari dalam maupun luar negeri. Rakyat Indonesia yang menderita sejak tahun 1960-an dapat meningkat kesejahteraannya. Akan tetapi, keberhasilan pembangunan pada waktu itu tidak merata karena terjadi kesenjangan sosial ekonomi yang mencolok antara si kaya dan si miskin.
Bahkan Orde Baru ingin mempertahankan kekuasaannya terus menerus dengan berbagai cara. Hal ini menimbulkan berbagai efek negatif. Berbagai bentuk penyelewengan terhadap nilai- nilai Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 itu disebabkan oleh adanya tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Selain itu, faktor sosial budaya masyarakat ternyata juga sangat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi. Oleh karena itu pandangan, nilai-nilai, dan lembaga sosial harus diubah sehingga masyarakat dapat berpikir dinamis, rasional, sesuai perkembangan zaman.
Perubahan ini hanya mungkin dilakukan melalui penyebaran pendidikan dan ilmu pengetahuan yang membawa kearah penemuan baru yang lebih baik. Sikap terhadap pendidikan juga dapat menjadi faktor penentu terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi. Contohnya saja, pendirian SMK diharapkan mampu mencetak siswa berkemampuan dan meningkatkan keterampilan dalam menghadapi dunia kerja. Dengan keterampilan tersebut, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang selanjutnya proses pembangunan berpacu lebih cepat.
 

Pertumbuhan Penduduk dan Masalahnya

       Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali masalah –masalah yang muncul di bebagai bidang. telebih dinegara – negara berkembang, banyak sekali masalah yang datang sili berganti. Begitu pula dengan negara kita indonesia, masalah dari berbagai bidang datang sseakan tidak ada habisnya, baik dari bidang pulitik maupun sosial.
       Pada umumnya, masalah yang dialami negara berkembang seperti kita adalah masalah pertumbuhan penduduk yang berlebih. Pertumuhan penduduk yang tidak terkendali tentu akan menimbulkan banyak pengaruh dlam kehidupan. Akibat yang ditimbulkan tentu akan mengganggu dan menimbulkan masalah di berbagai bidang.
      

       Indonesia termasuk negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk Indonesia sejak lama diketahui berada di posisi 4 dunia dan 3 Asia. Tertinggi adalah China (1,3 miliar) , dilanjutkan oleh India (1,14 miliar) dan Amerika (303 juta). Juni 2008 tercatat penduduk Indonesia berjumlah 237,5 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk di kisaran 1,2 atau 1,3%. Oleh karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk membenahi fasilitas publiknya. Diperkirakan penduduk Indonesia akan berjumlah 337 juta jiwa di tahun 2050. Laju pertumbuhan penduduk seperti ini diperkirakan akan menyebabkan daya dukung lingkungan tidak seimbang.
      Problem yang akan dihadapi akibat meningkatnya pertambahan penduduk adalah pangan, energi, dan papan. Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan menaikkan pula ketersediaan pangan. Begitu juga energy, pertumbuhan penduduk akan menyedot energy besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak terkecuali masalah papan atau perumahan yang harus disediakan dalam jumlah besar. Masalah ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dll.


      Sebenarnya banyak sebab sehingga masalah ini bisa kian membesar. Faktor utama dari pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah karena tidak ada komitmen pemerintah untuk membatasi pertumbuhan penduduk. Program Keluarga Berencana (KB) yang pada periode 1970 sampai akhir 1990-an berhasil mengerem pertumbuhan penduduk, tidak dilanjutkan. Pemerintah sama sekali tidak peduli pada pertumbuhan penduduk.

      Sekarang generasi baru yang tidak mengenal program KB, tak sedikit yang memiliki tiga atau empat anak. Bahkan, ada yang mengkampanyekan secara terselubung agar memiliki anak banyak, terkait dengan pepatah jaman dahulu bahwa ”banyak anak banyak rejeki” yang tentunya sudah tidak sesuai dengan saat sekatang ini. Tak heran kalau kondisi saat ini dalam beberapa kasus kembali ke tahun 1960-an, yakni memiliki anak di atas lima orang. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan lembaga terkait dan minimnya penyuluhan adalah penyebab masalah ini terus berlanjut dan kian tidak terkendali.

     Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah ini. seperti transmigrasi, kembali menggalakkan program Keluarga Berencana (KB), meningkatkan standar pndidikan bangsa, serta melakukan pengawasan-pengawasan terkait masalah ini. Pemerintah harus tanggap terhadap masalah ini. Masalah kependudukan tak boleh diremehkan. Pertumbuhan penduduk penting, tetapi dibatasi. Kita perlu sadar bahwa daya dukung sumber daya alam terbatas, sehingga jika jumlah penduduk tidak terkendali akan menjadi problem besar di masa depan. Prinsipnya. Pertumbuhan harus dibatasi, dan setiap lapisan masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. karena dengan pertumbuhan yang terkendali akan mempermudah pemerintah mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.
 

Pengertian, Jenis dan Manfaat Pendidikan

A.    Pengertian Pendidikan
Pada saat ini pendidikan sangat lemah atau rendah di SMP negeri 1 Rambah. Pendidikan adalah suatu usaha untuk memperoleh ilmu yang kita butuhkan untuk masa depan dan cita-cita yang kita impikan.

B.     Jenis-Jenis Pendidikan
Dari pendidikan dibedakan dua jenis :
1.      Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah sekolah yang telah resmi atau yang telah di tetapkan dan belajarnya pun tetap.
2.      Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah sekolah yang tidak resmi atau yang tidak ditetapkan seperti les sore, les computer, dan lain-lain.

C.    Manfaat Pendidikan
Ada beberapa manfaat pendidikan yang kita peroleh :
1.      Mendapatkan ilmu yang akan kita butuhkan untuk masa depan
2.      Dengan belajar diluar sekolah bisa menambah wawasan yang lebih luas sehingga pengetahuan kita bertambah
3.      Dengan mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih luas kita dapat meraih cita-cita yang kita impikan

D.    Cara Meningkatkan Mutu Pendidikan
Ada dua langkah atau cara untuk meningkatkan mutu pendidikan :
1.      Meningkatkan kualitas guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Rambah
2.      Bagi siswa yang ingin melanjutkan ke SMP dilakukan penyalingan
3.      Meningkatkan di siplin sekolah supaya siswa-siswinya dapat melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi.
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar