"Lagi-lagi sendiri ini membawaku hanyut akan semua kenangan tentang dirimu.Akan semua kisah tentang kau dan aku.....
"Oh Tuhan," keluhku dalam hati. "aku merindukannya,aku hanya ingin memandangnya sejenak."
Terlalu jauh mengenang tentangnya,hingga sakitpun perlahan aku rasakan. Ketika kembali lagi saat dimana aku membuatnya memutuskan pergi meninggalkanku,membuatnya kecewa karenaku.
Sungguh aku menyesalinya,sangat hingga saat ini aku masih menyalahkan diriku,walaupun tak sepenuhnya itu kesalahanku.
Saat itu pertengkaran tak bisa terelakkan,keEgoisan masing-masing begitu besar.Tak ada satupun yang ingin mengalah termasuk aku sendiri.
Aku mulai bingung sendiri dengan diriku,akan seperti apa tanpanya yang setiap saat dia yg ada disampingku,yang setiap saat dia yang slalu menemani langkahku.Semua aku tepiskan,Egoku lebih besar dari pada ketakutan kehilangan dirinya,yang membawaku pada ujung jalan perpisahan aku dan dia.
Masih jelas Terbayang aku mengecewakannya,yang terlalu kwatir akan diriku....ia mampu melawan Egonya demi menjemputku pulang,karena semenjak hadirnya aku tak biasa sendiri dimalam hari,tak biasa dengan malam yang kadang bagiku seperti Harimau yang kapan saja akan menerkamku."menakutkan" pikirku.
Masih dalam ruang dimana perkuliahan masih berjalan,sementara pikiranku melayang memikirkan malam yang semakin larut.Gelisah akan diriku yang ingin memulai tanpanya,,,malam-malam tanpa dirinya.
Begitu memilukan hingga pipiku mulai basah karena air mata yang menetes.
Ku dapati Hpku berdering,terpampang nama kesayanganku di Monitor Hpku,,,itu dia yach...di memanggil tapi takk kunjung aku angkat...aku ingin membiasakan diriKU tanpanya,aku tak ingin lagi membuatnya susah karena diriku yang terlalu manja,terlalu penakut untuk menghadapi hidup.
"Oh Tuhan," keluhku dalam hati. "aku merindukannya,aku hanya ingin memandangnya sejenak."
Terlalu jauh mengenang tentangnya,hingga sakitpun perlahan aku rasakan. Ketika kembali lagi saat dimana aku membuatnya memutuskan pergi meninggalkanku,membuatnya kecewa karenaku.
Sungguh aku menyesalinya,sangat hingga saat ini aku masih menyalahkan diriku,walaupun tak sepenuhnya itu kesalahanku.
Saat itu pertengkaran tak bisa terelakkan,keEgoisan masing-masing begitu besar.Tak ada satupun yang ingin mengalah termasuk aku sendiri.
Aku mulai bingung sendiri dengan diriku,akan seperti apa tanpanya yang setiap saat dia yg ada disampingku,yang setiap saat dia yang slalu menemani langkahku.Semua aku tepiskan,Egoku lebih besar dari pada ketakutan kehilangan dirinya,yang membawaku pada ujung jalan perpisahan aku dan dia.
Masih jelas Terbayang aku mengecewakannya,yang terlalu kwatir akan diriku....ia mampu melawan Egonya demi menjemputku pulang,karena semenjak hadirnya aku tak biasa sendiri dimalam hari,tak biasa dengan malam yang kadang bagiku seperti Harimau yang kapan saja akan menerkamku."menakutkan" pikirku.
Masih dalam ruang dimana perkuliahan masih berjalan,sementara pikiranku melayang memikirkan malam yang semakin larut.Gelisah akan diriku yang ingin memulai tanpanya,,,malam-malam tanpa dirinya.
Begitu memilukan hingga pipiku mulai basah karena air mata yang menetes.
Ku dapati Hpku berdering,terpampang nama kesayanganku di Monitor Hpku,,,itu dia yach...di memanggil tapi takk kunjung aku angkat...aku ingin membiasakan diriKU tanpanya,aku tak ingin lagi membuatnya susah karena diriku yang terlalu manja,terlalu penakut untuk menghadapi hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar