Sabtu, 31 Maret 2018

Hatiku Biar Jadi Urusanku

Dan akhirnya aku benar-benar pergi,
Pergi jauh darimu Tuan,
Berusaha untuk tetap hidup normal, dan ku harap kau pun seperti itu, baik-baik saja serta bahagia seperti yang ku harapkan.

Kini tak aku dapati lagi notifikasi namamu di ponselku,
Tak aku dapati lagi nasehat atau sekedar sapaanmu di hariku,
Tak aku dapati lagi curahanmu tentangnya,

Ya katakan saja aku iri,
Katakan saja aku cemburu,
Aku tak akan mengelak akan itu,
Setidaknya aku menyimpan alasannya,
Setidaknya kini aku tahu, jika kehadirannya memalingkanmu dariku.

Aku baik-baik saja Tuan,
Sekarang dan seterusnya, insya Allah.
Jadi tak usah lagi kau cari-cari pembenaran tentang kita,

Apapun itu aku sudah tak percaya,
Aku sudah muak lebih tepatnya.
Setelah kaupun mengakui jika dia ada di hatimu meski aku kau tempatkan diposisi yang lebih, mustahil membagi hati.

Aku tertawa Tuan, setelah pengakuanmu itu,
Begitu Lucu, karena kau menempatkan sesuatu yang mematikan hati.
Yah mematikan Hatiku yang ada Namamu.

Jadi Diam dan pergilah dengannya,
Jangan menengok ke padaku lagi,
Hatiku biar jadi Urusanku.

Salam,
Yulhie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar